Rabu 24 Apr 2024 14:31 WIB

Tafsir Al An'am Ayat 108: Islam Tegas Larang Menghina Agama Lain, Ini Hikmahnya

Ketika mereka menolak dan mencela, maka umat Muslim menghadapinya dengan kesabaran.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi
Foto: Pixabay
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT memerintahkan untuk tidak melakukan penghinaan atau perbuatan semacamnya terhadap orang-orang yang menyembah sesembahan selain Allah. Hal ini ditegaskan dalam Alquran, yaitu pada Surat Al An'am ayat 108.

Allah SWT berfirman:

Baca Juga

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَيَسُبُّوا اللّٰهَ عَدْوًاۢ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ كَذٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ اُمَّةٍ عَمَلَهُمْۖ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ وَاَقْسَمُوْا بِاللّٰهِ جَهْدَ اَيْمَانِهِمْ لَىِٕنْ جَاۤءَتْهُمْ اٰيَةٌ لَّيُؤْمِنُنَّ بِهَاۗ قُلْ اِنَّمَا الْاٰيٰتُ عِنْدَ اللّٰهِ وَمَا يُشْعِرُكُمْ اَنَّهَآ اِذَا جَاۤءَتْ لَا يُؤْمِنُوْنَ وَنُقَلِّبُ اَفْـِٕدَتَهُمْ وَاَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوْا بِهٖٓ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّنَذَرُهُمْ فِيْ طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُوْنَ ࣖ ۔

"Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian, kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa jika datang suatu mukjizat kepada mereka, pastilah mereka akan beriman kepadanya. Katakanlah, “Mukjizat-mukjizat itu hanya ada pada sisi Allah.” Dan tahukah kamu, bahwa apabila mukjizat (ayat-ayat) datang, mereka tidak juga akan beriman. Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti pertama kali mereka tidak beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan Kami biarkan mereka bingung dalam kesesatan." (QS. Al An'am ayat 108-110)

Dalam Tafsir Al-Manar karya Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha disebutkan sebelum ayat-ayat tersebut diturunkan, Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya untuk menyampaikan wahyu-Nya dengan perkataan dan perbuatan serta berpaling dari orang-orang musyrik.

Ketika mereka menolak dan mencela, maka umat Muslim menghadapinya dengan kesabaran dan kelembutan. Sebab, adalah sunnatullah ketika sebagian besar manusia memiliki tingkat kesiapan, pemahaman, dan ketekunan yang berbeda-beda.

Karena manusia memiliki tingkat kesiapan, pemahaman, dan usaha yang berbeda-beda, maka tidak ada kesepakatan atas satu agama. Terlebih, Allah mengutus para rasul adalah untuk pembawa pesan, bukan sebagai pemaksa pesan itu sendiri.

Selanjutnya...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement