REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK — Dua kali jebol dan memicu banjir pada 2024 ini membuat tanggul Sungai Wulan menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak, Jawa Tengah. Bupati Demak Eisti’anah mengatakan, hingga kini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana masih fokus melakukan peninggian dan penguatan tanggul kiri Sungai Wulan.
“Sebelumnya kami memang meminta adanya penguatan dan peninggian tanggul Sungai Wulan, sebagai upaya antisipasi ketika debit air cukup besar tidak mudah jebol seperti yang terjadi sebelumnya,” kata Bupati, Rabu (24/4/2024).
Dengan penguatan dan peninggian tanggul, diharapkan potensi banjir pun dapat ditekan ketika debit air Sungai Wulan meningkat. Selain tanggul, Bupati mengatakan, dimintakan normalisasi aliran Sungai Wulan agar daya tampung airnya semakin besar, termasuk saat debit air meningkat.
Bupati juga mengharapkan ada perhatian soal pembagian air melalui pintu Bendung Wilalung, sehingga beban ke arah Sungai Wulan perlu ditinjau ulang dan dibagi ke Sungai Juwana.
Tanggul kiri Sungai Wulan di wilayah Desa Ketanjung jebol dua kali pada tahun ini. Pada kejadian pertama, 8 Februari 2024, jebolnya tanggul itu membuat air sungai membanjiri rumah-rumah warga di sekitarnya.
Kasus tanggul jebol kembali terjadi pada 17 Maret 2024, menyusul naiknya debit air Sungai Wulan. Tanggul yang jebol panjangnya dilaporkan sekitar 30 meter.