Senin 19 May 2025 15:48 WIB

Tanggul Sungai Tuntang Jebol, Lahan Pertanian dan Ratusan Rumah Warga di Demak Kebanjiran

Tanggul jebol dipicu naiknya debit air akibat hujan lebat.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Mas Alamil Huda
Permukiman warga di Desa Kembangan, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, tergenang banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang, Senin (19/5/2025). Sebanyak enam desa lainnya yang tersebar di lima kecamatan turut terimbas bencana tersebut.
Foto: Dok BPBD Jateng dan Demak
Permukiman warga di Desa Kembangan, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, tergenang banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang, Senin (19/5/2025). Sebanyak enam desa lainnya yang tersebar di lima kecamatan turut terimbas bencana tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Dua tanggul Sungai Tuntang yang berlokasi di Desa Karangrejo dan Desa Kembangan, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), jebol pada Ahad (18/5/2025) malam. Hal itu menyebabkan ratusan rumah warga, termasuk 175 hektare lahan pertanian, terimbas banjir.

"Yang Jebol di tanggul kanan Sungai Tuntang di Desa Karangrejo dan Kembangan, Kecamatan Bonang. Air menggenang ke rumah warga dan pertanian," ungkap Kabid Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Demak, Suprapto, ketika dikonfirmasi, Senin (19/5/2025).

Baca Juga

Dia menjelaskan, pada Ahad malam kemarin, panjang tanggul jebol hanya dua meter hingga tiga meter. "Tapi sekarang sekarang sudah 10 sampai 15 (meter). Ada yang sampai 20 meter, karena ada jebolan tiga titik ini," ujarnya.

Menurut Suprapto, tanggul jebol dipicu naiknya debit air akibat hujan lebat. "Ya, ini karena hujan lebat di wilayah Salatiga, karena Salatiga larinya pembuangannya kan lewat sungai. Demak panas pun, kalau Ungaran, Salatiga, hujan, Demak bisa juga terjadi banjir," ucapnya.

Dia menyebut, saat ini ketinggian banjir di permukiman warga antara 10 hingga 40 sentimeter. Selain Desa Karangrejo dan Desa Kembangan, terdapat lima desa lainnya yang terdampak banjir yakni Desa Ploso di Kecamatan Karangtengah, Desa Lempuyang di Kecamatan Wonosalam, Desa Sidoharjo dan Desa Trimulyo di Kecamatan Guntur, serta Desa Mintreng di Kecamatan Kebonagung.

"Kurang lebih 4.500-an," kata Suprapto ketika ditanya berapa jumlah warga terdampak akibat jebolnya dua tanggul di Desa Karangrejo dan Desa Kembangan.

Kendati demikian, dia mengungkapkan bahwa warga masih bertahan di rumah mereka masing-masing. Namun ada pula warga terdampak yang mengungsi ke rumah kerabatnya.

Sementara total luas lahan pertanian yang terdampak banjir mencapai 175 hektare. "Untuk Karangrejo 120 hektare. Itu termasuk sawah dan tambak," ujar Suprapto.

Dia mengatakan, saat ini Pemkab Demak belum menyalurkan bantuan logistik apapun untuk para warga terdampak. "Untuk logistik kami belum menggerakkan apapun, dari pemerintah kabupaten belum menggerakkan logistik apapun," ucapnya.

Suprapto mengungkapkan, pihaknya telah mengajukan permintaan pengerukan sedimentasi dan revitalisasi tanggul Sungai Tuntang. Namun hal itu nantinya akan diputuskan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement