Kamis 25 Apr 2024 19:20 WIB

Kepala BKKBN Soroti Game yang Mengandung Kekerasan Berpotensi Merusak Moral Bangsa

Game juga dapat merusak mata anak karena terlalu lama bermain.

Red: Friska Yolandha
Anak bermain game online (ilustrasi). Pemerintah segera merampungkan peraturan presiden (perpres) tentang perlindungan anak dari game online.
Foto: Dok. Freepik
Anak bermain game online (ilustrasi). Pemerintah segera merampungkan peraturan presiden (perpres) tentang perlindungan anak dari game online.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyoroti bahwa game yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak-anak bangsa di masa depan. Selain moral, gim dengan kekerasan juga dapat merusak mata anak.

“Kita sadar betul bahwa (segala bentuk aktivitas) anak-anak tidak boleh diisi dengan hal-hal yang mempengaruhi template dan sikap moral mereka, salah satunya itu soal kekerasan,” kata Hasto saat ditemui seusai mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakornas) di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Baca Juga

Menanggapi adanya wacana Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) soal pemblokiran game Free Fire, Hasto menyayangkan banyak anak memilih banyak menghabiskan waktu untuk bermain game yang mengandung kekerasan. Padahal jenis game tersebut dapat berbahaya bagi pembentukan sikap, perilaku dan moral anak-anak saat masa tumbuh kembangnya.

Selain merusak moral, Hasto menilai game yang mengandung kekerasan dapat merusak fungsi mata anak. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya anak usia 5-6 tahun yang telah memakai kacamata.