Jumat 26 Apr 2024 16:40 WIB

Cuaca Panas Ekstrem Seperti di Thailand Bisakah Terjadi ke Indonesia? ini Kata BMKG

Suhu panas April di Asia secara klimatologis dipengaruhi gerak semu matahari.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Cuaca panas (ilustrasi). Beberapa negara di Asia seperti Thailand dan Filipina mengalami suhu panas atau gelombang panas yang menyebabkan heat stroke di Thailand.
Foto: Republika.co.id
Cuaca panas (ilustrasi). Beberapa negara di Asia seperti Thailand dan Filipina mengalami suhu panas atau gelombang panas yang menyebabkan heat stroke di Thailand.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak sepekan terakhir, beberapa negara di Asia seperti Thailand dan Filipina mengalami suhu panas atau gelombang panas yang menyebabkan heat stroke di Thailand. Badan Meteorologi Thailand telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40 derajat Celsius yang telah berlangsung beberapa hari belakangan.  

Apakah cuaca panas ekstrem juga berpotensi dialami Indonesia? Ketua Tim Kerja Prediksi dan Peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ida Pramuwardani mengatakan terdapat dua indikator yang bisa dianalisa terkait hal tersebut.

Baca Juga

Hal itu dilihat karakteristik fenomena maupun indikator statistik pengamatan suhu. Suhu panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam dengan dua indikator tersebut, maka tidak termasuk dalam kategori gelombang panas.

"Sebab tidak memenuhi kondisi-kondisi terkait," kata Ida dalam keterangannya, dikutip Jumat (26/4/2024).

Secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya. 

Suhu panas bulan April di wilayah Asia secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari. Gelombang panas umumnya terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi, di belahan Bumi Bagian Utara maupun di belahan Bumi Bagian Selatan.

Itu terjadi di wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang besar, atau wilayah kontinental atau sub-kontinental. Sementara wilayah Indonesia terletak di wilayah ekuator, dengan kondisi geografis kepulauan yang dikelilingi perairan yang luas.

"Gelombang panas dalam ilmu cuaca dan iklim didefinisikan sebagai periode cuaca dengan kenaikan suhu panas yang tidak biasa yang berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO)," kata dia.

Selain itu, untuk fenomena cuaca termasuk sebagai kategori gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik. Misalnya lima derajat celcius lebih panas dari rata-rata klimatologis suhu maksimum. 

"Apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama maka tidak dikategorikan sebagai gelombang panas," kata Ida.

Di Indonesia, suhu maksimum harian tercatat mencapai 36,8 derajat Celsius. Suhu tersebut terpantau di stasiun pengamatan BMKG Mutiara Palu pada 23 April lalu. Suhu 36,1 derajat Celsius juga dilihat di Stamet Pangsuma Kapuas Hulu Kalimantan Barat pada 25 April 2024. Suhu maksimum rata-rata di wilayah Indonesia berada dalam kisaran 32-36 derajat Celsius.

Kondisi suhu maksimum di Indonesia saat ini masih berada kondisi normal. Perubahan suhu maksimum harian masih dapat terjadi dalam skala waktu harian bergantung pada kondisi cuaca atau tingkat perawanan di suatu wilayah.

Selain itu, sebagian besar wilayah Indonesia sedang berada pada periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Tingkat perawanan akan cukup rendah pada siang hari, sehingga panas matahari memasuki permukaan tanpa ada filter dari awan-awan. 

BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan diri, keluarga, serta lingkungan. Selain itu, menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktifitas di luar ruangan pada siang hari supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement