REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara belum bisa memastikan Ananda Omesh yang merupakan artis kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, masuk dalam bursa bakal calon kepala daerah Kabupaten Sukabumi 2024-2029. Yudha menilai ketenaran Omesh belum cukup jadi modal mengikuti kontestasi pilkada.
"Memang sudah ramai bahwa Omesh akan maju pada Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024, tetapi kami belum bisa memastikan karena hingga kini partai masih mencari figur yang tepat untuk memimpin daerah ini lima tahun ke depan apakah itu berasal dari internal ataupun eksternal partai," katanya saat ditemui di gedung DPRD Kabupaten Sukabumi, Selasa (30/4/2024).
Menurut Yudha, nama Omesh memang cukup dikenal oleh warga Kabupaten Sukabumi. Tetapi untuk menjadi kepala daerah baik itu bupati ataupun wakil bupati masih perlu diuji terlebih dahulu.
Yudha melanjutkan, elektabilitas setiap bakal calon tidak hanya dilihat dari sisi ketenarannya, tetapi harus dilihat juga dari visi dan misi untuk membangun Kabupaten Sukabumi lima tahun ke depan. Intinya, pihaknya belum bisa bicara banyak terkait bakal calon yang akan diusung partai besutan Prabowo Subianto, karena pada saatnya Gerindra akan melakukan penjaringan, karena banyak warga yang tentunya ingin berbuat untuk Kabupaten Sukabumi.
"Insya Allah kami akan memilih yang paling terbaik dari yang terbaik dan mempunyai kans untuk menang. Tentunya yang mencintai Kabupaten Sukabumi dan mempunyai keinginan untuk membangun serta memajukan daerah ini," tambahnya.
Yudha mengatakan, tantangan pada Pilkada 2024 ini cukup besar sehingga pihaknya tidak mau asal-asal memberikan rekomendasi untuk mengusung bakal calon bupati ataupun wakil bupati Sukabumi. Untuk itu, perlu kehati-hatian, jangan sampai salah pilih karena target yang ditetapkan tidak hanya menang, tetapi bakal calon yang diusung Partai Gerindra harus benar-benar bisa bekerja.
Di sisi lain, hingga kini pihaknya masih fokus komunikasi dengan beberapa partai seperti Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Tidak menutup kemungkinan, tiga partai ini berkoalisi. Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan penguatan dan melakukan penghitungan yang benar-benar tepat untuk memenangkan pilkada serta membuat strategi-strategi yang baik dan juga pastinya mempunyai nilai untuk bisa memenangkan hati rakyat.