Rabu 01 May 2024 20:11 WIB

Kisah Nabi Adam Berhaji

Ibadah haji memiliki akar yang dalam.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
Suasa kehidupan suku Quraisy di Makkah, masa lalu. (liustrasi)
Foto: Dawnofislam film
Suasa kehidupan suku Quraisy di Makkah, masa lalu. (liustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Dalam perjalanan sejarah agama Islam, ibadah haji memiliki akar yang dalam dan merangkai kisah-kisah yang melewati zaman. Namun, sedikit yang mengetahui bahwa ibadah haji memiliki jejak yang dapat ditelusuri hingga pada Nabi Adam AS, nabi pertama dalam agama Islam.

Dikisahkan, Nabi Adam AS berangkat dan berjalan menuju arah barat melewati Syam selama 40 tahun, sehingga ia sampai di Mekkah dan melaksanakan tawaf bersama malaikat yang melakukan tawaf selama lebih dari 2.000 tahun, menurut kitab Mirat Al Mafatih.

Baca Juga

Melihat malaikat melakukan tawaf, Nabi Adam AS juga mengikuti apa yang dilakukan oleh malaikat dan menjadikan ia sebagai manusia yang pertama kali melaksanakan ibadah haji. Dengan mengelilingi Ka’bah yang dibangun oleh malaikat dan diperintahkan untuk membangunnya kembali. Seperti yang tertulis pada surat Ali Imran ayat 96 yang berbunyi,

اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ

Arab Latin : Inna awwala baitiw wuḍi‘a lin-nāsi lal-lażī bibakkata mubārakaw wa hudal lil-‘ālamīn(a).

Artinya : “Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia adalah (Baitullah) yang (berada) di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.”

Seraya Nabi Adam AS melakukan tawaf di Baitullah hingga ke Multazam, malaikat Jibril bertanya, “Wahai Nabi Allah Adam, akuilah semua dosamu ditempat ini kepada Tuhanmu”. Lalu Nabi Adam AS menjawab, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya setiap makhluk yang beramal shalih mendapat ganjaran. Sungguh aku telah beramal, apakah ganjaranku?.”

Kemudian Allah SWT mengirimkan wahyu, “Aku ampuni engkau atas dosa-dosamu.” Nabi Adam AS berkata, “Wahai Tuhanku, juga untuk anak-cucu keturunaku?”

Allah SWT membalasnya, “Wahai Adam, siapa saja di antara keturunanmu yang datang ke tempat ini mengakui dosa-dosanya, bertobat sebagaimana engkau bertobat, dan memohon ampun, niscaya Aku ampuni.” 

Sebelum Ka’bah dibangun di bumi, terdapat Ka’bah satu lagi yang berada di langit, lebih tepatnya berada di bawah Arsy’ yang bernama Baitul Makmur. Baitul Makmur dipenuhi oleh para malaikat yang melakukan tawaf setiap hari. Bahkan Nabi Muhammad SAW ketika peristiwa Isra’ Miraj pernah melihat Baitul Makmur seperti yang tertulis pada Hadits Riwayat Bukhar dan Muslim yang berbunyi,

“Lalu aku melihat Baitul Makmur. Akupun bertanya kepada Jibril. Ia menjawab:“Ini adalah Baitul Makmur, setiap hari tempat ini dikunjungi oleh 70.000 Malaikat untuk melakukan shalat di sana. Setelah mereka keluar, mereka tidak akan kembali lagi ke tempat ini.” 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement