REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Sejumlah pemuda yang tergabung pada Komunitas Muda Bersuara dan elemen masyarakat lain mendukung mantan Wali Kota Bogor Bima Arya untuk maju pada pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2024. Mereka menilai Bima Arya sebagai sosok muda yang dapat memimpin Jabar.
"Kami anak muda izinkan mendukung Bima Arya menjadi Gubernur Jabar 2024-2029. Kami memohon untuk maju di pilgub," ujar Rifki M Iklik Koordinator Komunitas Muda Bersuara di Monumen Pahlawan Covid-19, Sabtu (4/5/2024).
Kondisi Jawa Barat (Jabar), kata dia, masih banyak permasalahan yang harus dibenahi seperti akses pendidikan yang belum merata dan juga pembangunan. Rifki menilai pemimpin Jawa Barat ke depan merupakan sosok pemimpin muda. "Anak muda Jabar Insya Allah mendukung pemimpin muda yang memimpin Jabar," katanya.
Ia menegaskan seluruh pemuda di Jabar mendukung Bima Arya maju pada pemilihan Gubernur Jawa Barat. Mantan Wali Kota Bogor dua periode 2014-2024 Bima Arya mengatakan siap maju pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Barat tahun 2024. Ia mengaku telah mendapatkan restu dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk maju di Pilgub Jabar.
"Insya Allah (siap maju), ini tanda awal perjuangan kita ikhtiar untuk Jawa Barat," ucap dia seusai menerima dukungan dari ratusan pemuda yang tergabung pada Komunitas Muda Bersuara di Monumen Pahlawan Covid-19, Kota Bandung, Sabtu (4/5/2024).
Dengan latar belakang dirinya dan keluarga yang merupakan warga asli Jawa Barat, ia mengaku ingin membuat masyarakat Jawa Barat bangga terhadap wilayahnya. Sekaligus ingin membawa Jabar semakin juara dan berlari. "Saya lahir di Bogor, SD di Karawang, Cirebon di Subang pernah tinggal di Mega Mendung, Bapak saya lahir di Majalengka ibu saya di Cipanas jadi keluarga saya semua orang Jabar," kata dia.
Ia melihat Jawa Barat memiliki potensi alam yang luar biasa. Apabila dikembangkan dan dikerjakan bersama-sama akan memberikan keberkahan kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, Bima Arya mengaku menerima banyak aspirasi dari masyarakat sekaligus akan mendorong agar layanan kesehatan mudah dan pengurusan BPJS mudah. Tiap desa dan kelurahan pun harus memiliki puskesmas rawat inap layak dan memiliki dokter serta alat kesehatan.
Selain itu, ia mendorong agar praktik menyogok dan memalsukan data saat akan sekolah tidak terjadi lagi. Termasuk masyarakat tidak kembali dipusingkan oleh sistem zonasi.
"Gak ada lagi terjerat pinjol atau pungli yang menyusahkan, kita ikhtiarkan (berubah)," kata dia.