Sabtu 04 May 2024 18:06 WIB

Penyesuaian Tarif KRL Bisa Tingkatkan Pemerataan Layanan Bus Perintis

Anggaran PSO KRL Jabodetabek terbilang cukup besar, yakni Rp 1,6 triliun.

Red: Friska Yolandha
KRL melintas untuk memasuki Stasiun Manggarai di Jakarta, Senin (29/4/2024). PT Kereta Commuter Indonesia mengusulkan kenaikan tarif KRL Commuterline Jabodetabek yang belum berubah sejak 2016. Rencana kenaikan tarif tersebut sudah dibahas dengan pemerintah dan masih menunggu keputusan dari Kementerian Perhubungan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
KRL melintas untuk memasuki Stasiun Manggarai di Jakarta, Senin (29/4/2024). PT Kereta Commuter Indonesia mengusulkan kenaikan tarif KRL Commuterline Jabodetabek yang belum berubah sejak 2016. Rencana kenaikan tarif tersebut sudah dibahas dengan pemerintah dan masih menunggu keputusan dari Kementerian Perhubungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai rencana penyesuaian tarif kereta rel listrik (KRL) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) akan dapat meningkatkan pemerataan layanan bus perintis di seluruh Indonesia.

"Hal itu lantaran anggaran public service obligation (PSO) KRL Jabodetabek terbilang cukup besar, yakni Rp 1,6 triliun dari total PSO untuk perkeretaapain sebesar Rp 3,5 triliun pada 2023," kata Djoko di Jakarta, Sabtu (4/5/2024).

Baca Juga

Angka itu jauh dibandingkan dengan anggaran bus perintis di 36 provinsi pada periode yang sama yang hanya sebesar Rp 177 miliar.

"Jika ada penyesuaian tarif KRL Jabodetabek, maka anggaran PSO Perkeretaapian dapat dialihkan untuk menambah anggaran bus perintis yang dioperasikan di seantero Nusantara supaya tidak ada ketimpangan anggaran," katanya.