Ahad 05 May 2024 17:52 WIB

Kasus Dugaan Malapraktik Bidan Prabumulih, Ini Cara Agar Terhindar dari Insiden Serupa

Bagaimana mengetahui tindakan medis tertentu masuk kategori malapraktik?

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Stetoskop (ilustrasi). Untuk mencegah diri dan keluarga menjadi korban malapraktik, pastikan memeriksakan diri ke dokter atau profesional medis lainnya di fasilitas kesehatan yang kredibel.
Foto: Republika/Prayogi
Stetoskop (ilustrasi). Untuk mencegah diri dan keluarga menjadi korban malapraktik, pastikan memeriksakan diri ke dokter atau profesional medis lainnya di fasilitas kesehatan yang kredibel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah insiden di Kota Prabumulih, Sumatra Selatan, menjadi viral setelah diunggah ke media sosial. Dalam kasus tersebut, seorang perempuan yang merupakan bidan sekaligus Lurah di Cambai, Kota Prabumulih, diduga melakukan aksi malapraktik.

Bahkan, dugaan praktik medis yang tidak tepat itu menyebabkan pasien meninggal dunia. Berdasarkan informasi yang viral di media sosial, seorang pasien mengeluh sakit maag dan dibawa berobat ke bidan alias Lurah ZN pada 23 November 2023.

Baca Juga

Bidan tersebut menyarankan agar pasien dirawat selama satu pekan, tanpa ada pengecekan laboratorium dan pemeriksaan lain. Lantas, sepekan kemudian, bidan memberikan suntikan obat-obatan "sesuai resep". Alih-alih membaik, kondisi pasien justru semakin parah. 

Saat dilakukan pemeriksaan di salah satu rumah sakit, korban diketahui mengalami pembengkakan ginjal dan harus melakukan cuci darah. Setelah enam kali proses cuci darah, pasien dinyatakan meninggal pada 22 Januari 2024. Oknum bidan yang semula menangani pasien kini tengah menjalani pemeriksaan.

Malapraktik atau masyarakat kerap menyebutnya malpraktik merupakan perawatan medis atau praktik kedokteran yang tidak tepat. Bisa juga diartikan bahwa malapraktik merupakan tindakan medis salah, yang menyalahi undang-undang atau kode etik.

Malapraktik seharusnya dihindari karena pasien bisa mengalami cedera, bahaya, bahkan kematian. Secara medis, malapraktik bisa terjadi karena tindakan yang tidak profesional saat merawat pasien, pelanggaran atau kegagalan saat melakukan tugas itu. Seiring berkembangnya teknologi, definisi malapraktik medis juga dapat mencakup keputusan yang dibuat oleh penyedia layanan kesehatan saat menggunakan alat kecerdasan buatan (AI). 

Bagaimana mengetahui tindakan medis tertentu masuk kategori malapraktik? Dikutip dari laman Verywell Health, Ahad (5/5/2024), pasien perlu waspada jika ada penyimpangan pelayanan medis di fasilitas kesehatan dari standar yang diterima secara umum. 

Penyimpangan yang dimaksud dapat mencakup tindakan langsung, seperti kesalahan pembedahan atau pengobatan, serta penanganan yang tidak profesional. Bisa pula berupa kelalaian atau tindakan tidak langsung seperti tidak memerintahkan tes untuk pasien.

Untuk mencegah diri dan keluarga menjadi korban malapraktik, pastikan memeriksakan diri ke dokter atau profesional medis lainnya di fasilitas kesehatan yang kredibel. Pastikan petugas layanan medis atau dokter yang menangani memang merupakan "petugas medis sungguhan". Jangan terkecoh dengan sertifikat kursus yang banyak terpasang di dinding-dinding tempat praktik.

Sebelum berkonsultasi dengan dokter atau bidan, pastikan sosok tersebut belum pernah menerima sanksi disiplin karena tindakan medis yang tidak aman, atau tak pernah mendapat tuntutan malapraktik. Begitu pula dengan penyedia layanan kesehatan.

Salah satu caranya adalah dengan melakukan pencarian secara daring. Tempatkan tanda kutip di sekitar nama penyedia layanan kesehatan dan ikuti kata kunci seperti "malpraktik", "malapraktik", "gugatan", "sanksi", "keluhan", dan semacamnya guna memperluas pencarian.

Perlu diperhatikan bahwa spesialisasi tertentu juga menghadapi risiko malapraktik medis yang lebih besar. Itu termasuk bidang pengobatan darurat, bedah ortopedi, bedah saraf, OB-GYN (obstetri dan ginekologi), serta radiologi.

Cobalah untuk bersikap objektif dan fokus dalam menentukan penyedia layanan kesehatan, ahli bedah, atau spesialis terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda. Jangan abaikan naluri dan kata hati jika ada sesuatu yang dirasa tidak tepat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement