Senin 06 May 2024 15:40 WIB

Perdagangan RI-UEA Semakin Meningkat dalam Tiga Tahun Terakhir

Ada peningkatan minat dan pertumbuhan dalam tiga tahun terakhir.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Lida Puspaningtyas
President & CEO Dubai Chamber HE Mohammad Lootah menjelaskan soal perkembangan perdagangan Indonesia dengan Dubai di Forum Bisnis Dubai-Indonesia, di Jakarta, Senin (6/5/2024).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
President & CEO Dubai Chamber HE Mohammad Lootah menjelaskan soal perkembangan perdagangan Indonesia dengan Dubai di Forum Bisnis Dubai-Indonesia, di Jakarta, Senin (6/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dubai Chambers menargetkan, total perdagangan bilateral nonminyak antara Dubai dengan Indonesia mencapai 10 miliar dolar AS dalam waktu lima tahun. Ditegaskan, negara tersebut terus memperkuat kerja sama dengan negeri ini.

President & CEO Dubai Chambers Mohammad Ali Rashed Lootah mengatakan, pasar Dubai menikmati hubungan perdagangan dengan Indonesia selama beberapa dekade. Disebutkan, pada 2023 perdagangan bilateral nonminyak antara Dubai dan Indonesia menembus 3,5 miliar dolar AS.

Baca Juga

"Tumbuh sebesar 7,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Rashed di sela forum bisnis yang diadakan oleh Dubai International Chamber, di Jakarta, Senin (6/5/2024). Ia optimis dapat mencapai target di atas, karena didukung oleh penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Uni Emirat Arab-Indonesia (I-UEA CEPA) pada 2022 lalu.

Lewat perjanjian itu, sejumlah hambatan perdagangan antara kedua negara bisa dihilangkan. Ia menyebutkan, ada beberapa sektor potensial yang dapat dikembangkan kedua negara. Sektor dimaksud meliputi agrikultur, otomotif, dan teknologi.

“Ada peningkatan minat dan pertumbuhan dalam tiga tahun terakhir. Selain itu Indonesia memainkan peran besar dalam pertumbuhan di kawasan ASEAN," tuturnya.

Rashed menilai, ASEAN merupakan pasar penting. Apalagi, hampir setengah populasinya berada di Indonesia. Dirinya menuturkan, mengungkapkan para anggota Dubai Chambers sangat antusias menjajaki investasi dan kemitraan di masa depan. Sekaligus membangun kehadiran lokal dan memperkuat keterlibatan dengan mitra dagang baru. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement