REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google telah lama melarang iklan yang berhubungan dengan konten seksual secara eksplisit. Sekarang perusahaan juta melarang pengiklan mempromosikan layanan yang dapat digunakan untuk membuat pornografi deepfake dan bentuk-bentuk ketelanjangan lainnya.
Sebelumnya larangan “konten seksual eksplisit”, didefinisikan Google sebagai “teks, gambar, audio, atau video berisi tindakan seksual vulgar yang dimaksudkan untuk membangkitkan gairah.” Sedangkan kebijakan baru yang sekarang, turut melarang iklan layanan yang membantu pengguna membuat jenis konten tersebut.
Hal ini baik dengan mengubah gambar seseorang atau membuat gambar baru. Perubahan tersebut akan mulai berlaku pada 30 Mei.
Kebijakan ini melarang “mempromosikan konten sintetis yang telah diubah atau dibuat menjadi eksplisit secara seksual atau mengandung ketelanjangan,” seperti situs web dan aplikasi yang memberikan instruksi kepada orang-orang tentang cara membuat pornografi deepfake.