Selasa 07 May 2024 11:09 WIB

Partai Golkar Dorong Ridwan Kamil Tetap Maju di Pilgub Jabar Jadi Pejawat, Ini Alasannya

Berdasarkan survei masyarakat Jabar merasa cukup puas dengan kinerja Ridwan Kamil

Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia Tanjung
Foto: Dok Republika
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia Tanjung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Menjelang Pilkada 2024 yang sudah semakin dekat, semua partai politik pun mulai melakukan persiapan. Salah satunya, Partai Golkar yang dipastikan akan mendorong Ridwan Kamil untuk tetap maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat sebagai incumbent (pejawat), dibandingkan maju dan berkontestasi di Pilgub Jakarta.

Menurut Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia Tanjung, Ridwan Kamil akan didorong maju di Pilgub Jabar karena berdasarkan perhitungan dan hasil survei.

Baca Juga

"Jadi kalau mau hitung-hitungan pasti, kami (DPP) juga sama pandangannya dengan DPD Jawa Barat, kita lebih mendorong Ridwan Kamil di Jawa Barat aja," ujar Ahmad Doli usai memberikan pengarahan dalam kegiatan 'Optimalisasi Peran Anggota Fraksi Partai Golkar Dalam Pemenangan Pilkada Tahun 2024 di Jawa Barat' di Hotel El Royale, Kota Bandung, Senin (6/5) malam.

Doli menjelaskan, berdasarkan survei masyarakat Jabar merasa cukup puas dengan kinerja Ridwan Kamil. Selain itu, masih ada program-program Ridwan Kamil yang belum tuntas di periode pertama, sehingga harus dituntaskan di periode keduanya. "Jadi kita memandang, ya apa yang sudah diagendakan itu di Jabar, yang sudah diinginkan boleh masyarakat Jabar ya sebaiknya diteruskan saja di Jabar," katanya.

Oleh sebab itu, Ahmad Doli menilai, Ridwan Kamil berpeluang besar untuk memenangkan kembali kontestasi Pilgub Jabar dibandingkan Pilgub Jakarta. "Karena memang harapan masyarakat itu tinggi, artinya tentu itu berkonsekuensi dengan dukungan terhadap Ridwan Kamil. Jadi peluang Ridwan Kamil lebih besar menang di Jabar dibandingkan misalnya di tempat lain harus DKI Jakarta yang kita gatau lawannya siapa aja kita belum tau," katanya.

Di tempat yang sama, Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Tubagus Ace Hasan Syadzily meminta kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, agar tak mengirim Ridwan Kamil ke Pilkada Jakarta. "Kami sudah pleno dan untuk (Pilgub) Jawa Barat kami usulkan satu nama yaitu bapak Ridwan Kamil," ujar Kang Ace.

"Jadi kami mohon kepada bapak Ketua Umum, kiranya bapak Ridwan Kamil tidak dikirimkan ke (Pilgub) Jakarta, tetap di Jabar saja," katanya.

Ahmad Doli menambahkan, Partai Golkar sudah menyiapkan 1.048 nama untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2024 mendatang. Nama-nama Bakal Calon Kepala Daerah ini sudah mengikuti berbagai proses hingga memasuki tahap pemantapan penjaringan dengan melakukan metode survei tahap pertama.

"Jadi nama-nama yang kita sudah inventarisir itu kita uji secara akademis, secara saintifik, mereka memang betul-betul punya elektabilitas atau tidak. Nah itu nanti sampai pada saat biasanya kita mau mendaftarkan ke KPU itu baru kita putuskan siapa yang akan kita dukung," kata Ahmad Doli.

Partai Golkar juga siap mengulangi kesuksesan Pilkada 2020 lalu dengan raihan kemenangan mencapai 61,11 persen. Target itu bisa dicapai dengan modal semangat kesuksesan Partai Golkar di Pileg dan Pilpres 2024. Partai ini pun di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto bisa menambah raihan kursi legislatif di berbagai tingkatan dan mengantarkan kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement