Kamis 09 May 2024 16:15 WIB

Dimulai dari Columbia, Aksi Mahasiswa Bela Palestina Meluas ke Berbagai Belahan Dunia

Kampus-kampus elite di Eropa kini juga ikut menggelar aksi bela Palestina.

Red: Andri Saubani
Mahasiswa melakukan aksi mendukung Palestina di SG Institut Teknologi Federal Swiss Lausanne (EPFL), Lausanne, Swiss, Selasa (7/5/2024). Gerakan mendukung palestina meluas ke beberapa kampus di Swiss. Setelah Universitas Lausanne, aksi dukungan untuk Palestina juga muncul di Institut Federal Swiss Teknologi Lausanne. Mahasiswa dari Universitas Jenewa dan Institut Teknologi Federal Swiss Zurich juga bergabung dalam aksi dukung Palestina ini.
Foto: EPA-EFE/JEAN-CHRISTOPHE BOTT
Mahasiswa melakukan aksi mendukung Palestina di SG Institut Teknologi Federal Swiss Lausanne (EPFL), Lausanne, Swiss, Selasa (7/5/2024). Gerakan mendukung palestina meluas ke beberapa kampus di Swiss. Setelah Universitas Lausanne, aksi dukungan untuk Palestina juga muncul di Institut Federal Swiss Teknologi Lausanne. Mahasiswa dari Universitas Jenewa dan Institut Teknologi Federal Swiss Zurich juga bergabung dalam aksi dukung Palestina ini.

REPUBLIKA.CO.ID, Aksi simpati untuk warga Palestina dan penolakan terhadap genosida oleh tentara Israel di Gaza dari kalangan kampus-kampus terus meluas. Gelombang unjuk rasa mengglobal itu berawal di Columbia University di New York, Amerika Serikat (AS).

Para mahasiswa yang berunjuk rasa dengan membuat perkemahan di dalam kompleks kampus itu kemudian menyebar ke 140-an perguruan tinggi di hampir semua negara bagian di AS. Termasuk di daerah khusus ibu kota Washington DC yang menjadi rumah untuk kampus-kampus elite (Ivy League) semacam George Washington University dan Georgetown University.

Baca Juga

Hampir semua kampus terkemuka di AS menggelar aksi ini, termasuk kampus-kampus yang akrab di telinga sebagian warga Indonesia, di antaranya MIT, Johns Hopkins University, dan delapan kampus Ivy League (Brown University, Columbia University, Cornell University, Dartmouth College, Harvard University, University of Pennsylvania, Princeton University, dan Yale University).

Mengutip laporan BBC, perkembangan dramatis terjadi pekan lalu di Universitas Columbia ketika sekitar 100 mahasiswa ditangkap setelah polisi menyerbu masuk kampus. Manajemen kampus, yang tak kuasa menghadapi tekanan lobi pro-Israel, para politisi, kepala daerah, dan organisasi-organisasi pro-Israel, terpaksa memanggil polisi untuk membersihkan kampus dari protes pro-Palestina.