REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memonitor peristiwa longsor di Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat. BNPB menyebut pemerintah daerah Padang sudah mengerahkan alat berat.
"Upaya ini untuk membuka akses jalan yang tertutup material tanah longsor," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan pers pada Senin (13/5/2024).
Abdul menyebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang mengerahkan alat berat untuk memudahkan petugas dalam evakuasi korban terdampak tanah longsor tersebut. Kegiatan pada hari ini, Senin (13/5), petugas gabungan melanjutkan upaya evakuasi korban setelah pembersihan material longsor.
Lokasi terdampak tanah longsor ini berada di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan. "Tercatat korban meninggal dunia 1 orang, luka berat 1, luka ringan 2, sedangkan 1 warga belum dievakuasi," ujar Abdul.
BNPB menghitung kerugian aset di antaranya kendaraan roda empat sebanyak 2 unit yang terseret longsoran. Kejadian ini berlangsung setelah hujan dengan intensitas sedang mengguyur kawasan Sitinjau Lauik.
"Titik longsoran berada di kelok 2 Sitinjau Lauik," ujar Abdul.
Kaji cepat tim BPBD Kota Padang menyebutkan luas area terdampak seluas 20 meter dan lebar 10 meter. Bencana ini terjadi pada Ahad (12/5/2024), pukul 17.16 WIB.
Dari pantauan BNPB, secara umum wilayah Sumatra Barat masih berpotensi hujan lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang pada hari ini, Senin (13/5/2024).
"BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga untuk mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi basah," ucap Abdul.