Senin 13 May 2024 14:59 WIB

BKKBN: Perilaku Sangat Berpengaruh Terhadap Risiko Stunting

Anemia pada remaja putri dapat menyebabkan gangguan kesehatan di kemudian hari.

Red: Friska Yolandha
Para siswi memerlihatkan tablet penambah darah (Fe) pada program pemberian tablet penambah darah (Fe) bagi remaja putri yang duduk di kelas VIII SMP dan XI SMA, di SMAN 18 Kota Bandung, Jumat (5/8). (Mahmud Muhyidin)
Foto: Mahmud Muhyidin
Para siswi memerlihatkan tablet penambah darah (Fe) pada program pemberian tablet penambah darah (Fe) bagi remaja putri yang duduk di kelas VIII SMP dan XI SMA, di SMAN 18 Kota Bandung, Jumat (5/8). (Mahmud Muhyidin)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN RI Novian Andusti menyebut perilaku seseorang sangat berpengaruh terhadap risiko stunting atau gizi buruk di lingkungan masyarakat.

"Tanpa kita sadari, perilaku hidup sehari-hari amat berpengaruh terhadap stunting, jangan dikira tak ada pengaruh," kata Novian Andusti di Tanjungpinang, Kepri, Senin (13/5/2024).

Baca Juga

Ia mencontohkan banyak kalangan anak remaja puteri yang saat ini mengalami kekurangan hemoglobin (Hb), sehingga memicu terjadinya anemia. Hal ini kemudian dapat menimbulkan sejumlah keluhan dan gangguan kesehatan.

Kekurangan Hb pada anak remaja salah satunya dipicu kurangnya konsumsi makan makanan bergizi, namun sebaliknya lebih banyak makanan nonbergizi agar tetap terlihat langsing atau dikenal kutilang (kurus, tinggi dan langsing).