Rabu 22 May 2024 15:25 WIB

Bayer Leverkusen Menyongsong Kejayaan tanpa Cela di Sepak Bola Eropa

Bayer Leverkusen akan menghadapi Atalanta di final Liga Europa.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso mengangkat trofi juara Bundesliga. Leverkusen akan menghadapi Atalanta di final Liga Europa.
Foto:

Alonso dua kali memenangkan Liga Champions sebagai gelandang elegan, bersama Liverpool dan kemudian Real Madrid, yang akan bermain melawan Borussia Dortmund untuk memperebutkan gelar Liga Champions musim ini. 

Bayer Leverkusen dan Atalanta berbasis di kota-kota provinsi, masing-masing memiliki sejarah lebih dari 100 tahun, dan mencapai puncak yang mengejutkan. Sebelum musim ini, mereka hanya pernah memenangkan tiga trofi: Coppa Italia milik Atalanta pada 1963 dan Piala UEFA – cikal bakal Liga Europa – pada 1988 dan Piala Jerman pada 1993 milik Leverkusen. 

Meskipun Leverkusen pernah kalah di final Liga Champions, dari Madrid pada tahun 2002, dan Atalanta hanya berjarak beberapa menit dari tempat semifinal pada tahun 2020, keduanya tidak merasa pantas untuk sukses di Eropa.

Stadion sederhana mereka di Leverkusen dan Bergamo memiliki kapasitas gabungan sekitar 51.000 penonton. Jumlah yang dapat ditampung di Dublin Arena, yang sebelumnya bernama Lansdowne Road. Untuk final Eropa, kapasitas resminya adalah 48.000.

Leverkusen dan Atalanta tidak masuk dalam daftar UEFA untuk 50 klub dengan pendapatan teratas di Eropa untuk total pendapatan saat pertandingan dari penjualan tiket dan perhotelan.

Dua klub yang dikelola dengan baik, mengandalkan transaksi transfer yang cerdas. Namun, baik Leverkusen dan Atalanta, di bawah asuhan pelatih Gian Piero Gasperini sejak 2016, memainkan sepak bola menyerang dengan mengandalkan pertahanan tim blok tinggi.

“Mereka bermain satu lawan satu di seluruh lapangan,” kata Schick tentang Atalanta. "Ke mana pun Anda bergerak, Anda memiliki satu pemain bertahan di belakang Anda sehingga mereka tidak memberi Anda ruang untuk bernapas."

Atalanta telah menjadi kekuatan baru di bawah asuhan Gasperini dan sudah mendapat tempat di Liga Champions musim depan. Di tahun normal mana pun Atalanta akan menjadi populer karena memenangkan gelar di kompetisi Eropa untuk pertama kalinya.

Berbeda dengan Leverkusen. Yang mereka lakukan tidaklah normal dan belum tentu bisa diulang pada masa akan datang. Maka, peluang untuk tertulis dalam buku sejarah berikutnya harus bisa dimaksimalkan Leverkusen. Kemenangan yang akan menetapkan status mereka sebagai legenda sepak bola Eropa sekaligus menegaskan julukan baru Neverlusen.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement