REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu (22/5/2024) mengumumkan pemerintahannya akan menghapus utang mahasiswa untuk 160 ribu peminjam tambahan.
“Hari ini, pemerintahan saya menghapus utang mahasiswa untuk 160.000 orang tambahan, sehingga jumlah total warga Amerika yang mendapat manfaat dari tindakan keringanan utang kami menjadi 4,75 juta dolar AS (Rp76 miliar),” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Setiap peminjam telah menerima rata-rata 35 ribu dolar AS atau sekitar Rp 561 juta utang yang dibatalkan, kata Biden. Biden menekankan bahwa pemerintahannya telah membuat kemajuan signifikan bagi pelajar dan peminjam selama tiga tahun terakhir.
Menurut Biden, kemajuan tersebut diantaranya memberikan peningkatan terbesar maksimal pada Pell Grant (dana hibah pemerintah AS untuk pembiayaan kuliah).
Kemudian pemerintah menetapkan Pengampunan Pinjaman Layanan Publik, sehingga guru, perawat, petugas polisi, dan pekerja layanan publik lainnya mendapatkan keringanan yang menjadi hak mereka berdasarkan hukum.
Selain itu, pemerintah juga meminta pertanggungjawaban perguruan tinggi karena mengambil keuntungan dari siswa dan keluarga. Jumlah total utang mahasiswa yang dihapus telah mencapai 7,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 123 triliun), menurut Gedung Putih.
Penentang kebijakan pemerintahan Biden mengatakan beban utang kini telah menyebar ke seluruh masyarakat, yang bukan merupakan pihak dalam kontrak awal, dan bukannya diserap oleh lembaga pemberi pinjaman.