REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika Karta Raharja Ucu dari Madinah
MADINAH -- Aspiatin sudah sampai di Madinah, Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji. Namun, saat ditemukan petugas di pinggir jalan Kota Madinah oleh petugas haji, dia mengaku ingin pulang naik angkot ke Magetan, kampung halamannya.
"Saya mau pulang ke Magetan naik angkot," kata Ibu Aspi kepada petugas haji yang menemukannya.
Ibu Aspi tidak sendirian mengalami gejala demensia. Karena tidak sedikit jamaah haji Indonesia yang mengalami lupa ingatan ketika sampai ke Tanah Suci.
BACA JUGA: 8 Amalan Sunnah di Hari Jumat yang Bisa Dikerjakan Umat Islam
Di kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah, setelah 12 hari jamaah haji tiba di Kota Nabi, setidaknya ada dua jamaah yang diantarkan ke kantor karena demensia. "Saya sudah puluhan tahun tinggal di sini kok," ujar Bapak Suprayanto saat diajak berbincang dengan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2024.
Suprayanto merupakan salah seorang jamaah haji Indonesia yang hilang ingatan atau demensia ketika di Tanah Suci dengan gejala penurunan kemampuan ingatan dan berpikir. Jamaah haji yang demensia mayoritas adalah lansia yang berusia di atas 65 tahun.
Petugas haji di Madinah sering menemukan jamaah lansia yang terpisah dari rombongannya karena lupa nama sendiri, nama keluarga, atau dari mana berasal. Apalagi, pada 2024 ada 45 ribu jamaah lansia dari 241.000 jamaah haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci.
Apa itu demensia? Baca di halaman selanjutnya...