Jumat 24 May 2024 22:20 WIB

Resmi Ditutup, Indonesia Serahkan Estafet World Water Forum 11 ke Arab Saudi 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap kesepakatan menteri bisa direalisasikan

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kiri) berpegangan tangan dengan Deputy Minister for Water, at the Ministry of Environment Water and Agriculture Arab Saudi Abdulaziz M. Alshaibani (tengah) saat berfoto bersama dengan delegasi Arab Saudi usai upacara penutupan World Water Forum ke-10 2024 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (24/5/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Media Center World Water Forum 20
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kiri) berpegangan tangan dengan Deputy Minister for Water, at the Ministry of Environment Water and Agriculture Arab Saudi Abdulaziz M. Alshaibani (tengah) saat berfoto bersama dengan delegasi Arab Saudi usai upacara penutupan World Water Forum ke-10 2024 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (24/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono secara resmi menyerahkan estafet kepengurusan tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-11 kepada Abdul Aziz M Alshaibani selaku Wakil Menteri Air di Kementerian Lingkungan Hidup Air dan Pertanian Kerajaan Arab Saudi.

Penyerahan kepengurusan ini sekaligus menutup pelaksanaan World Water Forum ke-10 (WWF ke-10) yang dihelat sejak 18 Mei 2024, di mana Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah.

“Pada kesempatan yang luar biasa ini, saya berharap semoga Arab Saudi sukses besar menjadi tuan rumah World Water Forum ke-11 pada tahun 2027,” kata Basuki dalam closing ceremony World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Bali, Jumat (24/5/2024).

Lebih lanjut dia mengutarakan poin-poin penting yang harus dicapai dalam pelaksanaan WWF ke-11 pada 2027 mendatang. Pertama, Basuki menekankan pentingnya untuk terus membuat langkah konkret. Berbagai komitmen dalam forum ini harus diikuti dengan aksi-aksi nyata.

“Dalam kaitan ini, compendium yang diluncurkan pada ministerial meeting harus direalisasikan agar dapat bermanfaat bagi masyarakat,” kata Basuki.

Kedua, perlunya meningkatkan sinergi antarpemangku kepentingan. Menurut Basuki, permasalah  air dan sanitasi semakin terkait dengan isu perubahan iklim sehingga perlu mengembangkan pendekatan yang holistic dan lintas sektoral.

Kemudian ketiga, berkontribusi sesuai dengan kemampuan masing-masing negara. “Dalam agenda air global, setiap negara harus menjadi bagian dari solusi melalui kolaborasi dan saling melengkapi, bukan melalui kompetisi,” tegas dia.

Diketahui, acara puncak WWF ke-10 di Bali dihadiri 19.686 peserta dari 160 negara. Pengunjung Expo and Fair pada 20-24 Mei 2024 sebanyak 23.718, termasuk peserta. Adapun total kehadiran peserta dan visitor selama lima hari pada 20-24 Mei 2024 yaitu sekitar 64 ribu orang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement