KUNINGAN -- Majelis Perwakilan Santri Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren Husnul Khotimah menggelar Pemilihan Raya. Kegiatan itupun menjadi saksi sejarah lahirnya pemimpin-pemimpin hebat masa depan.
Kegiatan itu berhasil menjaring enam kandidat calon ketua dari masing-masing jenjang, baik MTs maupun Aliyah. Adapun enam kandidat dari MTs terdiri dari tiga calon Ketua Majelis Perwakilan Santri yaitu Aisha Syifa Aulia (VII D), Humaira Raisa S. (VII H), dan Andra Shaynee Z. (VII L), serta tiga kandidat lainnya untuk calon Ketua Dewan Eksekutif Organisasi Santri Junior yaitu Zayra Nabrilia A. (VII L), Zaabarija Glory Pasya (VII I), dan Karima Safa Luqyana (VII D).
Sementara itu, enam kandidat dari Madrasah Aliyah terdiri dari tiga calon Ketua Majelis Perwakilan Santri yaitu Nimas Qissya Abhiesa A. (X IPS 5), Shabrina Ilma Syakira (X IPS 5), dan Zulfa Muthia (X IPS 5), serta tiga kandidat lainnya untuk calon Ketua Dewan Eksekutif Organisasi Santri Senior yaitu Saina Haura Ghaisani (X IPA 13), Saniyyah Imtiyaaz (X IPA 13), dan Riham Hafiyya (X PK 5).
Salah satu rangkaian acara yang paling menarik dalam Pemilu Raya adalah Debat Kampanye Calon Ketua Organisasi Santri Husnul Khotimah jenjang MTs dan Aliyah.
Kegiatan debat kampanye tersebut mengusung tema “Leadership, Sosial, Bahasa, dan Ruhiyah atau Keagamaan”.
Debat dibagi menjadi tiga sesi, yakni pemaparan visi misi dan program kerja unggulan, menjawab pertanyaan dari panelis sesuai tema, dan sesi saling memberikan pertanyaan antar calon. Sesi ketiga itulah yang paling menarik, karena menguji kemampuan berpikir dan mempertahankan argumen masing-masing calon.
Kegiatan debat calon pemimpin itu dihadiri oleh Pembina OSPAN, Yeni Nuryeni, Kanit Pembinaan Putri, Mia Rusmia, Kepala MTs, Elfa Robi, Kepala MA, Dani Abdurrahman dan Sekretaris Pondok Pesantren, Joni Pasya.
Menurut Ustadzah Titin Nurhidayah, sosok pemimpin hebat tidak dilahirkan begitu saja, melainkan hasil dari sebuah pendidikan yang membentuk karakter dan menjadikan teladan bagi orang yang dipimpinnya.
‘’Setiap pemimpin harus memiliki jiwa loyalitas dan rasa tanggung jawab terhadap apa yang diamanahkan kepadanya. Hal ini selaras dengan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori Muslim, yang menyatakan bahwa ‘Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpinnya,’’ ujar Titin, belum lama ini.
Setelah rangkaian kegiatan debat selesai, tim formatur periode sebelumnya bersama para pembina organisasi melakukan syuro untuk menentukan ketua organisasi berikutnya.
Hasil syuro pun memutuskan bahwa Ketua Majelis Perwakilan Santri Madrasah Tsanawiyah adalah Humaira Raisa Sya’baniah (VII H) dan Ketua Majelis Perwakilan Santri Madrasah Aliyah adalah Zulfa Muthia (X IPS 5). Sedangkan Ketua Dewan Eksekutif Organisasi Santri Junior adalah Zayra Nabrilllia Andiana (VII L) dan Ketua Dewan Eksekutif Organisasi Santri Senior adalah Saniyyah Imtiyaaz (X IPA 13).