REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan "Kalteng Bersholawat" bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dan Al-Habib Quraisy bin bin Qasim Baharun dalam rangkaian memperingati Hari Jadi ke-67 provinsi tersebut pada tahun 2024.
"Majelis Kalteng Bersholawat ini sebagai salah satu bentuk syukur atas semua nikmat yang telah Allah berikan kepada daerah dan masyarakat Kalteng," kata Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran di Palangka Raya, Sabtu malam.
Dalam kegiatan yang dipusatkan di halaman Istana Isen Mulang, Rumah Jabatan Gubernur Kalteng tersebut, Sugianto beserta jajaran dan masyarakat melantunkan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW, serta memunajatkan doa agar provinsi setempat maupun Indonesia senantiasa dilimpahkan perlindungan dan keberkahan.
"Mengingat di usia Bumi Tambun Bungai yang kini genap 67 tahun, kita bisa merasakan berbagai kemajuan pembangunan, yang tidak lepas dari jasa, jerih payah, dan perjuangan para pendahulu kita," ucapnya.
Sugianto mengharapkan agar majelis ini sekaligus menjadi sarana memperkuat iman dan takwa kepada Allah SWT, serta menguatkan rasa cinta dan kerinduan kepada Rasulullah SAW.
"Semoga majelis Kalteng Bersholawat semakin mempererat jalinan silaturahmi, keharmonisan, dan persatuan kita semua, untuk bersama-sama membangun Kalteng Makin Berkah dan Indonesia Maju," tuturnya.
Sementara itu Habib Quraisy bin Qasim Baharun saat memberikan tausiah menyampaikan barang siapa pada hari kiamat yang ingin dekat dengan Nabi Muhammad SAW, ilmunya adalah satu yaitu memperbanyak bacaan sholawat dengan khusyuk.
Rangkaian kegiatan selanjutnya adalah bersama-sama bersholawat yang dipimpin oleh Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf.
Selain Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dan Al- Habib Quraisy bin Qasim Baharun, dalam Kalteng Bersholawat ini turut hadir Guru Udin Samarinda KH. M. Zhofaruddin, Guru Jaro KH. Ahmad Sanusi Ibrohim, serta Guru H. Mahmud Syarkani Al-Banjary.
Pada kesempatan tersebut, sebelumnya Guru Udin Samarinda KH. M. Zhofaruddin, Guru Jaro KH. Ahmad Sanusi Ibrohim dan Guru H. Mahmud Syarkani Al-Banjary juga memberikan tausiah.