REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sebanyak 2.306 orang jamaah haji asal Kabupaten Tangerang sudah diberangkatkan ke Tanah Suci oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Provinsi Banten.
Kepala Seksi Urusan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Tangerang Ahmad Jubaedi, di Tangerang, Senin, mengatakan bahwa keberangkatan 2.306 jamaah asal daerahnya ke Arab Saudi itu tergabung dalam enam kelompok terbang (kloter) Embarkasi Pondok Gede, Jakarta.
"Dari sisi jumlah kloter itu sudah ada enam kloter yang diberangkatkan ke Arab Saudi, dengan rata-rata jumlah calon haji per kloter sebanyak 392 orang," katanya, Senin (27/5/2024).
Ia menjelaskan, jamaah asal Kabupaten Tangerang yang akan diberangkatkan ke Arab Saudi tersebut seluruhnya terbagi dalam tujuh kloter dengan melalui Embarkasi Pondok Gede, Jakarta.
Adapun dari ketujuh kloter itu, yakni kloter 7 JKG dengan sebanyak 384 orang. Mereka diberangkatkan ke Tanah Suci pada tanggal 14 Mei 2024.
"Secara keseluruhan di kloter itu yang diberangkatkan termasuk pendamping dan petugas haji berasal dari Kabupaten Tangerang," ujarnya.
Kemudian, Kloter 22 JKG terdapat 384 orang, rombongan ini diberangkatkan ke Jeddah, Arab Saudi pada tanggal 21 Mei 2024. Selanjutnya, Kloter 27 JKG dengan 385 orang diberangkatkan ke Jeddah, Arab Saudi pada 23 Mei 2024.
Berikutnya, Kloter 28 JKG dengan 385 orang jamaah diterbangkan ke Jeddah pada 24 Mei 2024. "Kloter 32 JKG dengan 383 calon haji sudah diberangkatkan pada tanggal 26 Mei lalu," ujarnya.
Menurut dia, pada hari ini sebanyak 385 jamaah yang tergabung dalam kloter 37 JKG telah diberangkatkan ke asrama haji Pondok Gede, Jakarta. Mereka akan diterbangkan ke Arab Saudi pada tanggal 28 Mei 2024.
"Saat ini tersisa satu kloter yakni Kloter 65 JKG, yang merupakan gabungan dengan jamaah daerah lain, sebanyak 140 orang, yang akan diterbangkan pada 10 Juni 2024," katanya.
Dia menambahkan, jamaah asal Kabupaten Tangerang yang telah diberangkatkan ke Tanah Suci dilaporkan dalam kondisi sehat.
"Sejauh ini calon haji yang sakit dan meninggal dunia tidak ada, karena selama perjalanan diberikan pendampingan. Semuanya sudah disesuaikan dengan tim kesehatan kami," kata dia.