REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pramugari terlama di dunia Bette Nash meninggal dunia pada usia 88 tahun. American Airlines menyampaikan duka cita mereka dalam postingan di media sosial X.
“Kami berduka atas meninggalnya Bette Nash, yang menghabiskan hampir tujuh dekade dengan hangat merawat para pelanggan kami di udara. Dia memulai kariernya pada 1957 dan memegang Rekor Dunia Guinness untuk pramugari terlama. Bette menginspirasi generasi-generasi pramugari. Terbang tinggi, Bette,” tulis American Airlines dalam postingan di X, sebelumnya Twitter, dilansir Fox 5 Washington DC, Selasa (28/5/2024).
Menurut laporan Business Insider, Nash meninggal di rumah sakit setelah diagnosis kanker payudara baru-baru ini, dan tidak pernah secara resmi pensiun dari perannya di American Airlines. Dikutip dari BBC, menurut media Amerika Serikat (AS) lainnya, dia meninggal pada 17 Mei di rumah sakit setelah baru-baru ini didiagnosis menderita kanker payudara.
CNN melaporkan dia memperoleh gelar sarjana dan kemudian melamar pekerjaan sebagai pramugari, dan mendapatkan pekerjaan pertamanya di Eastern Airlines, yang kemudian menjadi American Airlines, pada 1957. Nash bekerja di penerbangan antarjemput antara Washington DC, tempat dia tinggal, dan Boston. Nash lebih memilih rute tersebut karena memungkinkan dia menghabiskan setiap malam di rumah.
Selama kariernya, Nash menyaksikan perubahan signifikan dalam industri penerbangan mulai dari teknologi hingga peningkatan keamanan setelah serangan teroris 11 September 2001. Pada 2022, Nash dianugerahi gelar Rekor Dunia Guinness untuk pramugari terlama. Kariernya melampaui pramugari terlama terakhir yaitu 63 tahun, 61 hari per 4 Januari 2021, kata memo itu.
Association of Professional Flight Attendants (APFA), serikat pekerja yang mewakili pramugari, membagikan penghormatan untuk Nash di halaman Facebook resmi mereka. APFA mengatakan karier Nash luar biasa berlangsung selama lebih dari enam dekade, dia menyentuh banyak kehidupan dengan kehangatan, dedikasi, dan layanannya yang tidak tertandingi.
“Semangatnya untuk terbang dan komitmennya terhadap penumpangnya benar-benar menginspirasi. Warisan Bette akan selalu dikenang dalam komunitas penerbangan dan oleh semua orang yang mempunyai hak istimewa untuk mengenalnya,” kata APFA di halaman Facebook Resmi mereka.