Selasa 15 Aug 2017 17:07 WIB

Timnas Voli Bakal Diuntungkan Tanding Bukan di ‘Rumah'

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Ratna Puspita
Pebola voli putra Indonesia Mahfud Nurcahyadi (kiri) berebut bola dengan pebola voli putra Korea Selatan Jaewook no (kanan) dalam perebutan juara ketiga kejuaraan Bola Voli Asia Putra ke-19 di GOR Tri Dharma, Gresik, Jawa Timur, Selasa (1/8).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Pebola voli putra Indonesia Mahfud Nurcahyadi (kiri) berebut bola dengan pebola voli putra Korea Selatan Jaewook no (kanan) dalam perebutan juara ketiga kejuaraan Bola Voli Asia Putra ke-19 di GOR Tri Dharma, Gresik, Jawa Timur, Selasa (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tim nasional bola voli Indonesia akan diuntungkan dengan lokasi pertandingan yang bukan di depan publik sendiri. Timnas bola voli Indonesia sedang bersiap terbang ke Kuala Lumpur, Malaysia, untuk bertanding pada SEA Games 2017, 19-30 Agustus mendatang. 

Pelatih tim nasional bola voli Indonesia Syamsul Jais mengatakan bermain di dalam negeri lebih membebani dibandingkan bermain di luar negeri.  Sebagai mantan pemain tim nasional, Syamsul selalu merasa lebih menegangkan bermain di dalam negeri. 

Ketika bertanding di ‘rumah’ atau di depan publik sendiri, Syamsul menjelaskan, ada banyak suporter, mulai dari keluarga, kerabat, hingga pacar. “Justru anak-anak itu akan beban bermain di Indonesia, saya pernah merasakan bermain di luar negeri. Bermain di luar negeri, main voli itu enam lawan enam, mau teriak berapa kompi," kata Syamsul di acara Pelepasan Kontingen Bola  Voli ke SEA Games Malaysia, di Padepokan Voli, Sentul, Selasa (15/8). 

Jika dukungan dari orang terdekat kerap membebani maka tidak demikian dengan teriakan supoter lawan. Syamsul mengatakan, berdasarkan pengalamannya sebagai pemain dan pelatih, yel-yel supporter lawan seharusnya justru bisa diubah menjadi motivasi untuk mengalahkan lawan.

Dia mengatakan, pemain tidak perlu lengah ketika mendengar teriakan-teriakan tersebut. "Ketika jadi kontradiksi, jadi gaduh dan merasa risih, konsentrasi jangan buyar. Mau musik, mau apa, jadikan itu sebagai penyemangat kita," kata Syamsul. 

Karena itu, Syamsul membantah keberhasilan timnas bola voli putra pada Kejuaraan Asia di Gresik, Jawa Timur, awal bulan ini karena dukungan penonton. Syamul merasa kesal dengan pernyataan banyak tim lawan yang mengatakan Indonesia bisa melaju hingga ke empat besar Kejuaraan Asia karena bertanding di depan pendukung sendiri. 

Syamsul menambahkan pernyataan tersebut seolah menunjukkan keberhasilan Indonesia lolos dari babak penyisihan kemudian mengalahkan Iran di babak perempat final bukan karena perjuangan para pemain. Dia pun menyebut hal tersebut sebagai tidak profesional. "Saya bilang kayak anak kecil," kata dia. 

Syamsyul meyakini keberhasilan Indonesia melaju ke empat besar Kejuaraan Asia menunjukkan awal kebangkitan voli Indonesia, setelah 42 absen pada kejuaraan itu. Dia pun optimistis hasil di Gresik awal bulan ini bisa menular pada SEA Games di Kuala Lumpur. “Kita berpikir logika saja, ini (Kejuaraan Asia) bisa, kenapa yang ini (SEA Games) tidak,” kata dia. 

Kendati demikian, dia juga tidak ingin para pemainnya menjadi angkuh dengan keberhasilan itu sehingga menganggap remeh lawan-lawannya. “Tapi jangan jadi kesombongan, hasil dari Kejuaraan Asia untuk menumbuh kembangkan kepercayaan diri, ternyata saya lebih bisa," katanya. 

Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) menargetkan tim nasional bola voli putra Indonesia menyumbangkan medali emas pada SEA Games tahun ini. Target itu untuk memperbaiki hasil yang diperoleh pada tiga penyelenggaraan SEA Games terakhir. 

Pada tiga SEA Games terakhir, Indonesia gagal meraih medali emas. Timnas bola voli putra terakhir kali menyumbangkan emas pada SEA Games 2009 di Vietnam. Indonesai merupakan pemegang rekor dengan sembilan medali emas pada perhelatan dua tahun ini. 

Untuk nomor bola voli putri, Satlak Prima menargetkan medali perak. Lawan berat tim voli putri Indonesia pada SEA Games yakni Thailand yang sudah 12 kali meraih medali emas, atau yang terbanyak. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement