REPUBLIKA.CO.ID, CHIANG MAI -- Pelaksanaan SEA Games 1997 akhirnya diserahkan kepada Indonesia. Brunei Darussalam yang sebenarnya mendapat jatah menjadi tuan rumah event dua tahunan tersebut ternyata keberatan untuk menyelenggarakan SEA Games XIX/1997 tersebut.
Brunei menyatakan belum siap menjadi tuan rumah SEA Games 1997. Karena itu, hak penyelenggaraan diserahkan kepada Indonesia dulu.
''Nanti pada tahun 1999, kami mungkin baru berani menerima kesempatan jadi tuan rumah tersebut,'' kata Pimpinan Rombongan Kontingen Brunei Darussalam di SEA Games 1995, Sumadi bin Suhaimi, ketika ditemui wartawan beberapa saat setelah mendarat di Bandara Internasional Chiang Mai, Thailand, Kamis (6/12/1995) siang.
Brunei menolak jadi tuan rumah SEA Games 1997 karena faktor belum siapnya segala fasilitas untuk menyelenggarakan sebuah pesta olahraga multi-cabang. Selain itu, mereka juga belum siap dari segi manajemen organisasi penyelenggaraan.
Dari segi biaya, Brunei tak punya hambatan apa pun untuk menjadi tuan rumah SEA Games. ''Tapi penyelenggaraan sebuah pesta olahraga yang diikuti ribuan atlet, perlu manajemen yang rapi,'' katanya. ''Agar bisa siap, selain mesti membangun fasilitas, kami juga mesti belajar tata cara penyelenggaraan dari negara lain yang sudah lebih berpengalaman.''
Brunei sengaja mengirimkan beberapa pengurus Dewan Olahraga ke Chiang Mai untuk mempelajari manajemen penyelenggaraan pesta olahraga. Melalui cara demikian, mereka bisa menyerap ilmu dan pengetahuan buat menyelenggarakan sebuah pesta olahraga multi-cabang yang diikuti ribuan atlet. ''Setelah itu, baru kami bersiap membangun fasilitas sarana dan prasarana olahraga yang diperlukan,'' tuturnya.