Kamis 30 May 2024 17:32 WIB

Anak Epilepsi Tetap Harus Imunisasi Meski Khawatir Timbul Kekejangan

Orang tua perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah kekejangan.

Imunisasi anak (ilustrasi). Anak yang menderita epilepsi tetap harus mendapatkan imunisasi.
Foto: MGIT4
Imunisasi anak (ilustrasi). Anak yang menderita epilepsi tetap harus mendapatkan imunisasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Anak yang menderita epilepsi tetap harus mendapatkan imunisasi. Meski ada kekhawatiran mengenai kekejangan, namun dokter spesialis neurologi anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita dr Pandu Caesaria Lestari mengatakan manfaat imunisasi jauh lebih besar.

Dalam "Pasien Epilepsi Juga Wajib Dapat Imunisasi Rutin Loh!" yang disiarkan Kementerian Kesehatan, di Jakarta, Kamis (30/5/2024), Pandu menyebutkan banyak anak dengan epilepsi yang melewatkan imunisasi rutinnya karena kekhawatiran akan terjadi kejang. Dia mengutip sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan dalam kekumatan kejang pada anak epilepsi yang imunisasi dengan yang tidak imunisasi.

Baca Juga

Menurut dia, saat anak yang menderita epilepsi terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, contohnya campak, maka sakitnya akan berlangsung lebih lama, misalnya demam berlangsung 6-7 hari. Dengan demam lama tersebut, ujarnya, kemungkinan terkena kejang lebih tinggi.

Kejang pada penderita epilepsi tersebut, ujarnya, memiliki sejumlah pencetus, contohnya kelelahan, banyak cahaya, demam. Pandu mengatakan, apabila dilakukan pengobatan secara rutin, umumnya kejang tersebut tidak bisa terkontrol dan tidak timbul lagi sampai dengan selesai pengobatan.

"Jadi imunisasinya sendiri tidak menimbulkan suatu bangkitan kejang yang dikhawatirkan. Jadi memang itu ketakutan itu akan pasti ada, namun kalau apabila sudah terkontrol dengan baik, memang sangat kecil sekali kemungkinan untuk dia timbul kejang," ujarnya.

Oleh karena itu, ujarnya, imunisasi tetap perlu diberikan pada anak yang menderita epilepsi, karena hal tersebut merupakan hak mereka untuk tumbuh dengan optimal, di mana mereka menjadi jarang sakit dan tidak mendapat penyakit menular. Namun, ujarnya, dia mengingatkan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mencegah atau mengontrol hal-hal seperti kekejangan.

Dia menyebut lima hal yang perlu dikomunikasikan, seperti sejak kapan epilepsi diderita, pengobatan yang dijalani, waktu terakhir kejang, tipe kejang, serta pencetusnya. "Pemilihan imunisasi juga kita sarankan, misalnya imunisasi DPT. DPT pada mereka dengan epilepsi atau riwayat kejang demam, kita sarankan yang tipenya yang sudah ada aseluler. Jadi dia sudah dikulik sehingga tidak memiliki risiko demam lebih tinggi dibandingkan tipe yang standar," katanya. Dia juga mengingatkan untuk memberikan imunisasi lanjutan pada anak yang epilepsi yang sudah agak besar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement