Jumat 31 May 2024 06:19 WIB

Defisit Anggaran, Gubernur Bank Sentral Israel Persoalkan Besaran Dana Militer

Gubernur Bank Sentral Israel dukung pembentukan komite pemeriksa anggaran pertahanan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Reiny Dwinanda
Kendaraan militer Israel terlihat saat penggerebekan di kamp pengungsi Jenin Tepi Barat, Selasa, (21/5/2024).
Foto: AP
Kendaraan militer Israel terlihat saat penggerebekan di kamp pengungsi Jenin Tepi Barat, Selasa, (21/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, RISHON LEZION -- Gubernur Bank Sentral Israel Amir Yaron mendukung pembentukan komite yang memeriksa anggaran pertahanan Israel. Ia mengatakan dengan adanya perang tidak berarti pemerintah harus memberikan "cek kosong" ke militer.

Yaron sudah mendesak langkah ini sejak Januari lalu, yakni ketika anggota parlemen Israel menyetujui amendemen anggaran masa perang yang menambahkan puluhan miliar shekel untuk mendanai perang di Gaza dan perbatasan Lebanon yang kini memasuki bulan ke delapan.

Baca Juga

Yaron sudah lama mendesak pemerintah melakukan penyesuaian fiskal untuk mencegah defisit anggaran menjadi tak terkendali karena membengkaknya anggaran pertahanan dan biaya perang lainnya.

"Perekonomian yang makmur membutuhkan keamanan dan keamanan membutuhkan perekonomian yang makmur, oleh karena itu, perang tidak berarti memberikan cek kosong untuk pengeluaran pertahanan permanen dan harus menemukan keseimbangan yang tepat," kata Yaron dalam konferensi di College of Management Academic Studies, Kamis (30/5/2024).