Senin 03 Jun 2024 10:58 WIB

Tak Semua Dusta Menimbukan Dosa

Berikut ini adalah tiga konteks yang di dalamnya dusta bisa tak jadi dosa.

Red: Hasanul Rizqa
Dusta (ilustrasi)
Foto: rawpixel
Dusta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang sahabat pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Mungkinkah seorang Muslim itu pembohong?” Rasulullah SAW menjawab, “Tidak!” Sayyid Sabiq dalam sebuah kitabnya menjelaskan perihal hadis tersebut. Menurutnya, jawaban Nabi SAW itu menegaskan, iman dan kebiasaan berbohong tidak bisa berkumpul dalam hati seorang Muslim.

Sebab, Islam tidak akan tumbuh dan kokoh dalam pribadi yang tidak jujur. Rasul SAW juga pernah bersabda, “Jauhilah kebohongan. Sungguh, kebohongan mengantarkan kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan kepada neraka. Seseorang yang biasa berbohong, maka ia akan ditulis di sisi Allah sebagai pembohong” (HR Bukhari-Muslim).

Baca Juga

Akan tetapi, ada beberapa situasi yang di dalamnya seorang Muslim ditoleransi bila sampai berdusta. Sebab, kebohongan yang dilakukannya boleh jadi menimbulkan maslahat. Berikut ini adalah tiga konteks yang dimaksud, sebagaimana dinukil dari sebuah hadis.

Siasat dalam perang