Selasa 04 Jun 2024 12:45 WIB

Jokowi Minta Pemda Bersiap Hadapi Kemacetan 10-20 Tahun Lagi

Kemacetan di Indonesia sudah meluas hingga kota besar selain Jakarta.

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat melintasi tol dalam kota dan Jalan Gatot Subroto di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menerapkan kebijakan pembatasan usia dan kepemilikan kendaraan bermotor sebagai bagian dari upaya mengatasi polusi udara dan kemacetan di Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat melintasi tol dalam kota dan Jalan Gatot Subroto di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menerapkan kebijakan pembatasan usia dan kepemilikan kendaraan bermotor sebagai bagian dari upaya mengatasi polusi udara dan kemacetan di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada pemerintah kota untuk segera mempersiapkan layanan transportasi massal. Ia menilai transportasi massal penting guna mengantisipasi potensi kemacetan yang diperkirakan meluas dalam kurun 10 hingga 20 tahun mendatang.

 

Baca Juga

Pesan itu disampaikan Kepala Negara di depan para wali kota se-Indonesia yang hadir pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2024, di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (4/6/2024). “Karena kalau tidak, 10-20 tahun yang akan datang, semua kota akan macet. Nggak percaya? Kita lihat nanti, kalau nggak kota-kota siap dan menyiapkan diri mengenai transportasi massalnya," katanya, diikuti dalam jaringan Sekretariat Presiden di Jakarta.

 

Presiden Jokowi menekankan agar perencanaan pembangunan kota disusun secara detail untuk mewujudkan kawasan yang layak huni (lifeable) dan dicintai (loveable) oleh para penghuninya.

 

Ia tidak ingin situasi kawasan perkotaan di Indonesia berubah menjadi mencekam akibat pengaruh lonjakan jumlah pengangguran dan tunawisma. “Jangan sampai kita memiliki kota yang sekarang ini banyak terjadi di Eropa maupun di Amerika, kota-kota yang mencekam, karena penganggurannya banyak, karena homeless-nya banyak, dan kita tidak ingin itu terjadi di negara kita Indonesia," katanya.

 

Kemacetan lalu lintas menjadi salah satu persoalan kota yang disorot Jokowi dalam agenda tersebut, sebab mulai menyergap hampir sebagian kota besar di Indonesia.

Presiden juga mengonfirmasi perihal kemacetan lalu lintas kepada Wali Kota Balikpapan, Wali Kota Surabaya, Wali Kota Bandung, dan Wali Kota Medan.

 

Mereka yang dikonfirmasi Presiden, seluruhnya membenarkan situasi kemacetan yang menyergap arus lalu lintas kendaraan di wilayah setempat.

"Kita melihat sekarang ini sudah banyak kota-kota di negara kita itu sudah mulai macet. Oleh sebab itu, rencana kota mengenai transportasi massal, transportasi umum, itu harus disiapkan," katanya.

 

Presiden berharap perencanaan tata ruang kota yang didesain secara detail dapat menghadirkan hunian kota yang layak dan dicintai warganya. “Kita ingin menjadikan semua kota itu lifeable, nyaman dihuni, dan juga yang lovable, orang yang berkunjung ke sana senang ingin kembali berkunjung, dan orang yang tinggal di situ juga sangat mencintai kotanya, karena kotanya memberikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakatnya," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement