Rabu 05 Jun 2024 04:44 WIB

Kisah Sahabat Nabi, Sa’id bin Zaid

Sa’id bin Zaid termasuk kelompok sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi SAW.

Red: Hasanul Rizqa
Sahabat Nabi (ilustrasi)
Foto:

Heroisme sang sahabat

Di antara prestasinya yang paling menakjubkan ialah apa yang tercatat dalam Perang Yarmuk. Sejenak kita dengarkan Sa'id mengisahkan pengalamannya. “Ketika terjadi Perang Yarmuk, pasukan kami semuanya berjumlah 24.000 orang tentara. Sedangkan tentara Romawi yang kami hadapi berjumlah 120.000 tentara. Musuh bergerak ke arah kami dengan langkah-langkah yang mantap bagaikan sebuah bukit yang digerakkan tangan-tangan tersembunyi," tutur Sa'id.

Sa'id melanjutkan, di depan berbaris pendeta-pendeta, perwira-perwira tinggi, panglima-panglima, dan paderi-paderi yang membawa kayu salib sambil mengeraskan suara membaca doa. "Doa itu diulang-ulang oleh tentara yang berbaris di belakang mereka dengan suara mengguntur," ujarnya.

Tatkala tentara kaum Muslimin melihat musuh mereka seperti itu, kebanyakan mereka terkejut, lalu timbul takut di hati mereka. Abu Ubaidah bin Jarrah bangkit mengobarkan semangat jihad kepada mereka. “Wahai hamba-hamba Allah, Menangkan agama Allah! Pasti Allah akan menolong kamu, dan memberikan kekuatan kepada kamu!"

"Wahai hamba-hamba Allah, tabahkan hati kalian! Karena ketabahan adalah jalan lepas dari kekafiran, jalan mencapai keridhaan Allah, dan menolak kehinaan. Siapkan lembing dan perisai! Tetaplah tenang dan diam! Kecuali dzikrullah (mengingat Allah) dalam hati kalian masing-masing. Tunggu perintah saya selanjutnya, Insya Allah!” teriak Abu Ubaidah lagi.

Tiba-tiba seorang prajurit Muslim keluar dari barisan dan berkata kepada Abu Ubaidah, “Saya ingin syahid sekarang. Adakah pesan-pesan Anda kepada Rasulullah?”

Abu Ubaidah menjawab, “Ya, ada! Sampaikan salam saya dan salam kaum Muslimin kepada beliau. Katakan kepada beliau, sesungguhnya kami telah mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhan kami benar-benar terbukti!”

Sesudah dia mengucapkan kata-katanya itu, Sa'id melihat sang prajurit menghunus pedang dan terus maju menyerang musuh-musuh Allah. Sa'id pun demikian, ia membanting diri ke tanah, dan berdiri di atas lututnya. Lalu membidikkan lembingnya dan menikam seorang musuh.

"Tanpa terasa, perasaan takut lenyap dengan sendirinya di hati saya. Tentara Muslimin bangkit menyerbu tentara Romawi. Perang berkecamuk dan berkobar dengan hebat. Akhirnya, Allah memenangkan kaum Muslimin," tutur Said.

Sesudah itu, Sa’id bin Zaid turut berperang menaklukkan Damaskus. Setelah menaklukkan Damaskus, kaum Muslimin memperlihatkan kepatuhan, Abu Ubaidah bin Jarrah mengangkat Sa’id menjadi walikota di sana. Dialah walikota pertama dari kaum Muslimin setelah kota itu dikuasai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement