REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab
Berbelok ke arah kiri dari Stasiun KA Beos (Jakarta Kota), terletak Jl Pangeran Jayakarta, Jakarta Barat. Sebagai bagian dari pusat bisnis Glodok, jalan itu sangat padat.
Di sepanjang jalan hingga ke ujung Jl Gunung Sahari dekat Ancol, Jakarta Utara, hampir tidak terdapat rumah penduduk karena dipenuhi toko, perkantoran dan pedagang kaki lima.
Kita sengaja mengangkat jalan yang di masa Belanda bernama Jacatraweg, karena kawasan yang berada agak di luar tembok Kota Batavia itu dulu merupakan kawasan elite. Nama Jacatraweg pada masa kolonial tidak ada kaitan dengan Pangeran Jayakarta. Tapi, di tempat ini dulu terdapat sebuah benteng bernama Jacatra.
Di masa kolonial, para kompeni yang banyak melakukan korupsi mendirikan rumah-rumah dan vila-vila mewah di tepi sungai Ciliwung yang kala itu airnya masih jernih. Ciliwung juga dijadikan tempat pemandian dan pangkalan perahu untuk saling berkunjung antartetangga. Sementara para pedagang kue dan sayur berseliweran menawarkan barang dagangan.