Rabu 06 Jul 2016 08:25 WIB

Menelusuri Jejak Mudik dalam Tradisi Muslim Indonesia

Red: Karta Raharja Ucu
Syawalan atau halal bihalal Idul Fitri (ilustrasi)
Foto:
Syawalan atau halal bihalal Idul Fitri (ilustrasi)

Bicara soal asal muasal mudik, sejumlah sejarawan menyebut kalau tradisi mudik di Indonesia berkembang pada sekitar 1970-an. Pada masa itu urbanisasi di Indonesia terjadi dengan masif, seiring dengan perkembangan Kota Jakarta.

Sempitnya lapangan pekerjaan di desa membuat sebagian warganya memilih untuk mengadu peruntungannya, dengan berpindah ke kota. Saat itu, Jakarta menjadi kota yang tumbuh dengan pesat, sehingga lapangan pekerjaan lebih luas dibanding jika tetap bertahan di desa.

Dengan kebijakan pemerintah saat itu yang menjadikan Hari Raya Idul Fitri, atau Lebaran sebagai hari libur yang agak panjang, maka para perantau ini memanfaatkannya untuk menengok kampung halaman. Untuk lebih memperpanjang masa liburnya maka para pekerja ini banyak yang mengambil cuti pada saat libur Lebaran.

Pola ini terus berlanjut dan semakin membudaya di kalangan pekerja di kota. Tidak hanya pekerja di Jakarta tapi juga dilakukan oleh para pekerja di kota-kota lain, bahkan menjadi kebiasaan para perantauan. Hingga akhirnya muncul istilah populer 'Mudik'.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement