Rabu 06 Jul 2016 08:25 WIB

Menelusuri Jejak Mudik dalam Tradisi Muslim Indonesia

Red: Karta Raharja Ucu
Syawalan atau halal bihalal Idul Fitri (ilustrasi)
Foto:
Mudik (ilustrasi)

Ada yang menyebut 'Mudik' adalah kepanjangan dari bahasa Jawa 'Mulih Dhik... (pulang dhik)'. Ada juga yang menyebut sebagai kepanjangan dari 'Mulih Udik...'. Entah mana yang benar, tapi yang jelas 'Mudik' menjadi istilah yang digunakan para pekerja di kota saat pulang ke kampung halaman di masa Lebaran.

Yang menjadi pertanyaan adalah apakah Mudik ini berkaitan dengan tradisi Islam?

Jika yang dipakai adalah ajaran baku di agama Islam, tentu tidak ada ajaran Islam yang meminta umatnya untuk mudik saat Lebaran. Tapi Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga tali silaturahim dengan sesama manusia. Terlebih menjaga tali silaturahim dengan kerabat dan sanak saudara.

Pola mudik akhirnya pada akhirnya tidak hanya berhenti hanya sekedar pulang kampung saja. Mudik dalam perkembangannya akhirnya berpadu dengan tradisi halal bi halal, yang sudah ada sebelum maraknya istilah 'Mudik Lebaran'.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement