Rabu 06 Jul 2016 04:51 WIB
Mudik Bagi Orang Jawa

Lebaran Datang, Wali Songo Perintahkan Sungkem kepada Orang Tua

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sungkem pada ibundanya, Ny. Siti Habibah Soekotjo, di Istana Negara.
Foto: presidenri.go.id
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sungkem pada ibundanya, Ny. Siti Habibah Soekotjo, di Istana Negara.

JAKARTA — Guru besar sejarah Islam Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Hermanu Joebagio mengatakan tradisi pulang ke rumah orang tua setiap datang lebaran (mudik,red) merupakan hal yang sangat penting bagi orang Islam Jawa. Bahkan, kini sudah merupakan tradisi yang harus dilakukan setiap tahun. Tanpa mudik batin orang Jawa tak tenang.

‘’Kalau orang Islam di Jawa memang merasa kembali ke orang tua untuk sungkem pada hari lebaran Idul Fitri yang hari ini dikenal dengan sebutan mudik itu memang seperti sebuah kewajiban. Bahkan, ada salah satu di antara wali songo meminta agar orang Islam pulang ke rumah orang tua untuk ‘sungkem’ pada saat hari lebaran tiba,’’ kata Hermanu kepada Republika.co.id, Selasa (5/6).

Menurut Hermanu, adanya perintah dari para wali songo agar melakukan sungkem ke orang tua inilah yang kemudian menjadi tradisi ‘mudik’ bagi orang Jawa. Lagi pula, tradisi ini kemudian menjadi pembeda dari adanya nuansa islam di Jawa dengan nuansa Islam di kawasan Arabia.

‘’Perayaan Idul Fitri dengan mudik dan sungkem memang tak dilakukan di Arab. Di sana yang dirayakan secara besar-besaran adaah Idul Adha’’ katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement