Jumat 07 Jun 2024 13:51 WIB

Sekjen PBB Kutuk Serangan Udara Israel Terhadap Sekolah di Nuseirat Tewaskan 39 Orang

Sebuah sekolah di Nuseirat yang dijadikan kamp pengungsi dibom Israel pada Kamis.

Red: Andri Saubani
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan udara Israel terhadap sekolah, yang berubah menjadi tempat penampungan oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), di Jalur Gaza yang menewaskan puluhan pengungsi. Ketika berbicara pada konferensi pers, pada Jumat (7/6/2024), juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, serangan Israel kembali jadi pengingat tragis dan mengerikan menyangkut harga yang harus dibayar oleh warga sipil di Gaza.

“Tentu saja, dia (Guterres) mengutuknya,” kata Dujarric, ketika ditanya mengenai tanggapan Guterres mengenai serangan Israel.

Baca Juga

Dujarric menuturkan bahwa sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan itu berusaha memberikan layanan penting kepada warga sipil. Mengingat tidak ada layanan pendidikan yang disediakan di Gaza, Dujarric mengatakan 300 ribuanak yang menerima pendidikan dari UNRWA tidak dapat mengakses pendidikan, sehingga sekolah diubah menjadi tempat penampungan.

“Tidak ada tempat yang aman,” ucapnya.