Sabtu 08 Jun 2024 06:03 WIB

Penyakit Menular Menjangkiti Lebih dari 1,5 Juta Pengungsi di Gaza

Sejumlah 3.500 anak-anak di Jalur Gaza berisiko mati kelaparan karena blokade Israel.

Red: Israr Itah
Pengungsi Palestina berjalan di samping bangunan yang hancur di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, Rabu (5/6/2024). Menurut Kementerian Kesehatan Palestina dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), sejak militan Hamas melancarkan serangan terhadap Israel dari Jalur Gaza pada 07 Oktober 2023, dan operasi Israel di Gaza dan Tepi Barat  tercatat Lebih dari 36.000 warga Palestina dan lebih dari 1.400 warga Israel terbunuh. EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pengungsi Palestina berjalan di samping bangunan yang hancur di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, Rabu (5/6/2024). Menurut Kementerian Kesehatan Palestina dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), sejak militan Hamas melancarkan serangan terhadap Israel dari Jalur Gaza pada 07 Oktober 2023, dan operasi Israel di Gaza dan Tepi Barat tercatat Lebih dari 36.000 warga Palestina dan lebih dari 1.400 warga Israel terbunuh. EPA-EFE/MOHAMMED SABER

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedikitnya 1,5 juta warga Palestina di Jalur Gaza, Palestina terjangkit penyakit menular akibat pengungsian yang disebabkan oleh invasi Israel di Gaza, kantor media pemerintah Jalur Gaza melaporkan.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat (7/6/2024), dikutip dari Palestine Chronicle, kantor tersebut melaporkan bahwa 1.477.748 warga Palestina yang mengungsi telah terjangkit penyakit menular karena tercerabut dari berbagai daerah di Jalur Gaza.

Baca Juga

Pernyataan tersebut tidak menjelaskan apakah ada di antara mereka yang telah sembuh. Namun, pernyataan tersebut mencatat bahwa jumlah pengungsi internal di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah mencapai dua juta orang.

Kantor tersebut juga memperingatkan bahwa 3.500 anak-anak di Jalur Gaza berisiko mati kelaparan karena blokade dan perang Israel yang sedang berlangsung. Pada Kamis, UNICEF melaporkan bahwa sembilan dari sepuluh anak di Gaza menderita kekurangan gizi yang parah.