REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 216 Jakarta menindaklanjuti tentang viralnya video empat remaja yang mengolok-olok korban genosida Israel di Palestina. Kelompok remaja tersebut tampak sedang makan di sebuah restoran makanan cepat saji di Jakarta yang diduga masuk dalam daftar boikot.
Mereka pun melontarkan lelucon jika makanan dan minuman tersebut merupakan, “Daging dan darah anak Palestina.”
BACA JUGA: KPK Periksa Hasto: HP Disita, 2,5 Jam Kedinginan di Ruang Pemeriksaan Ditinggal Penyidik
Warganet yang penasaran dengan video tersebut lantas menyebarkan informasi jika para remaja ini merupakan peserta didik dari SMPN 216. Lewat akun Instagram @smpn_216, pihak sekolah menyanggah informasi tersebut.