REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Menonton film di bioskop atau bermain permainan edukatif di mall, mungkin bagi anak-anak yang tinggal di perkotan jadi hal biasa. Namun, bagi anak-anak yang tinggal dipedalaman atau pesisir pantai Jawa Barat (Jabar) kegiatan tersebut bisa jadi langka. Karena, disamping fasilitasnya kurang, akses jalan untuk menuju kota pun membutuhkan waktu yang cukup lama.
Melihat kondisi ini, Balai Besar Guru Penggerak Jabar pun tak tinggal diam. Lalu, membuat gagasan untuk memberikan layanan pendidikan yang menyenangkan dan bersifat mobile bisa menjangkau kemana pun. Layanan itu disebut Kareta Sobat atau singkatan dari Kendaraan Rekreatif Edukatif Sarana Kolaborasi Balai Besar Guru Penggerak Jabar.
Saat ini layanan yang bebentuk mobil dengan berbagai perlengkapan itu, mampu menjangkau sejumlah wilayah hingg daerah terluar di Jabar. Kareta Sobat, ini mobil yang direkayasa sedemikian rupa sehingga menjadi mobil pembelajaran yang bernuansa rekreasi.
Menurut Yayan Yanuar dari Pengembang Teknologi Pembelajaran BBGP Jabar, mobil ini pertama kali diluncurkan pada kegiatan Semarak Karya Transformasi Pendidikan Berbasis Komunitas Belajar pada 21 November 2022 di Bandung. "Pertamanya sebelum diluncurkan cuma buat pemutaran film anak yang bertema pendidikan karakter. Kemudian meluas dengan tambahan fasilitas pendidikan lainnya dalam satu mobil, " ujar Yayan di sela Festival Pendidikan Jawa Barat di Sasana Budaya Ganesha Kota Bandung Bandung, belum lama ini.
Selain film, kata dia, mobil ini juga menjadi laboratorium dongeng, dan percobaan sains dengan cara yang lebih menyenangkan. Laboratorium dongeng memungkinkan anak untuk mendengarkan dongeng yang penuh nilai pendidikan dan kehidupan. "Kami mengajak anak-anak itu berkomunikasi secara dua arah untuk melatih keberanian dan juga daya analisis," katanya.
Tahun ini, kata Yayan, Kareta Sobat fokus pada wilayah pesisir. Setidaknya ada 10 kabupaten di Jabar yang akan dikunjungi oleh Kareta Sobat, di antaranya Pangandaran, Karawang, Indramayu, Tasikmalaya, Garut, dan Cianjur. Pesisir menjadi fokus Kareta Sobat karena wilayah ini termasuk wilayah pinggir yang jauh dari perkotaan.
"Kalau di kota, tontonan film atau demo sains mungkin sudah biasa. Namun di pesisir rasanya masih jarang. Selain itu, ini juga sekaligus upayaya untuk menjangkau masyarakat di wilayah terluar Jabar, " kata Yayan.
Sebelum memutuskan untuk datang, tim akan melakukan survei ke lapangan untuk melihat masalah apa yang ada di wilayah tersebut. Jadi, saat tim datang mereka sudah siap dengan edukasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dan anak-anak di sekitar lokasi.
"Jadi tidak hanya edukasi ke anak-anak di lokasi. Tidak hanya film, dongeng dan sains. Kami juga sediakan edukasi untuk masyarakat sekitar," katanya.
Misalnya, kata dia, kalau di daerah yang didatangi banyak sampah, maka pihaknya akan memberikan edukasi soal pengelolaan sampahnya. "Kalau di daerah itu ada potensi herbal, kita edukasi soal jamu dan lain sebagainya, " kata Yayan.
Bahkan, kata Yayan, Kareta Sobat juga sempat hadir di Kabupaten Cianjur setelah gempa. Pihaknya, memberikan layanan psikososial, terutama untuk anak, guru, dan orangtua yang menjadi korban gempa agar bisa hilang dari traumanya.