Kamis 13 Jun 2024 18:13 WIB

Jelang Idul Adha, Kemasan Daging Kurban Diharap Mudah Terurai

Kemasan daging kurban yang mudah terurai akan menjaga kelestarian alam.

Red: Hasanul Rizqa
Perajin menganyam bambu saat membuat besek di sentra kerajinan bambu Papring, Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (27/6/2023). Permintaan besek dari biasanya 100 buah meningkat mencapai 1.500 buah per hari dengan harga berkisar Rp4 ribu hingga Rp6 ribu per buah menjelang Hari Raya Idul Adha untuk wadah daging kurban pengganti kantong plastik.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Perajin menganyam bambu saat membuat besek di sentra kerajinan bambu Papring, Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (27/6/2023). Permintaan besek dari biasanya 100 buah meningkat mencapai 1.500 buah per hari dengan harga berkisar Rp4 ribu hingga Rp6 ribu per buah menjelang Hari Raya Idul Adha untuk wadah daging kurban pengganti kantong plastik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut Idul Adha 1445 H/2024 M, sebagian umat Islam mulai membentuk panitia penyembelihan hewan kurban. Lembaga filantropi Dompet Dhuafa menyarankan  kaum Muslimin agar memilih produk-produk yang mudah terurai secara alami untuk nanti digunakan membungkus daging kurban.

Menurut Ketua Program "Tebar Hewan Kurban" (THK) Dompet Dhuafa Bobby P Manullang, ada banyak kemasan yang ramah lingkungan. Bukan hanya mendukung kelestarian alam, pemilihan bungkus tersebut juga mencerminkan budaya atau kearifan lokal.

Baca Juga

"Ke depankan penggunaan kemasan yang sifatnya mudah diurai, tapi semuanya berbasis kearifan lokal," kata Bobby P Manullang kepada Antara di Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Ia mencontohkan, beberapa kemasan yang mudah terurai itu berbahan dasar daun-daunan, seperti besek anyaman daun pisang, sagu, dan nipah. Anyaman daun-daunan itu juga berfungsi untuk menjaga keawetan daging. Selain itu, sambungnya, penggunaan bahan-bahan tersebut juga lebih ramah lingkungan dibandingkan kantong plastik.