REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Kader dan alumni organisasi himpunan mahasiswa Islam (HMI) di Kota Bandung menggelar nonton bareng (Nobar) film Lafran. Kegiatan ini dihadiri koordinator presidium nasional Kahmi, Ahmad Doli Kurnia. Mahasiswa Bandung pun, antusias menonton film perjuangan tersebut. Sehingga, satu bioskop pun penuh oleh para mahasiswa.
Film Lafran ini dibintangi sejumlah aktor, seperti Dimas Anggara, Lala Karmela, Mathias Muchus, Tanta Ginting, Ariyo Wahab, sampai Farandika. Film Lafran ini pun bakal tayang di seluruh bioskop di Indonesia per 20 Juni 2024.
"Hari ini, saya datang ke Bandung yang merupakan kota ke-16 setelah berkeliling Indonesia dalam rangka show nobar film Lafran. Film ini diambil dari nama Lafran Pane yang merupakan pendiri HMI. Jadi, film ini produksi pertama keluarga besar HMI dan Kahmi," ujar Ahmad Doli Kurnia di Paris Van Java Mal, Kamis (13 Juni 2024.
Berdasarkan informasi, film tersebut sudah diproduksi cukup lama sekitar enam tahun lalu. Film yang digarap oleh Sutradara Faozan Rizal itu, terpaksa sempat tertunda penayangannya lantaran pandemi Covid-19.
Film Lafran, menceritakan bukan hanya tentang pendirian HMI. Melainkan bercerita juga bagaimana ketika itu bangsa Indonesia merebut kemerdekaan RI menjadi negara berdaulat dan mempertahankannya.
"Tentu dalam proses mempertahankannya itu, ada nilai-nilai yang ditanamkan yang memang selama ini menjadi doktrin bagi keluarga besar HMI, yakni ke Islaman dan ke Indonesiaan," katanya.
Cerita yang dituangkan dalam film ini, kata Ahmad, cukuplah penting. Bukan hanya untuk HMI dan Kahmi, tetapi untuk anak-anak muda supaya tertanam rasa cinta pada tanah air dan nasionalisme.
"Kami melihat film ini sarat dengan nilai-nilai tadi. Jadi, saya usahakan selalu hadir di setiap kota, dan ini target sampai 35 kota. Namun, nanti sebelum capai 35 kota pada 20 Juni, Insya Allah sudah resmi tayang di seluruh bioskop Indonesia. Jadi, ini semacam pemanasan supaya 20 Juni bisa ramai-ramai nonton," paparnya.
Rencananya, Ahmad Doli setelah dari Bandung bakal ke Surabaya, Palembang, dan kota di Kalimantan serta kota di Sumatera. Pemutaran khusus di 35 kota ini, mendapat dukungan penuh dari para anggota HMI.