Jumat 14 Jun 2024 19:02 WIB

Mahasiswa Amikom dan DLH Monitoring Rutin Bank Sampah di Kota Yogyakarta

Permasalahan sampah memiliki dua solusi yaitu melalui hulu dan hilir.

Red: Fernan Rahadi
Mahasiswa magang Universitas Amikom Yogyakarta bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta ( DLH ) mengadakan kegiatan rutin yaitu monitoring bank sampah yang berada di kota Yogyakarta. Selasa (7/5/2024).
Foto: dokpri
Mahasiswa magang Universitas Amikom Yogyakarta bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta ( DLH ) mengadakan kegiatan rutin yaitu monitoring bank sampah yang berada di kota Yogyakarta. Selasa (7/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mahasiswa magang Universitas Amikom Yogyakarta Nova Canty a dan Sania bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mengadakan kegiatan rutin yaitu monitoring bank sampah yang berada di kota Yogyakarta, Selasa (7/5/2024).

Panasnya Permasalahan sampah yang ada di kota Yogyakarta, dengan ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir Piyungan (TPA) sejak pertanggal 1 Mei 2024, menyebabkan semakin menumpuknya sampah di depo setiap harinya. Hal itu menjadi salah satu keresahan masyarakat yang mana hal tersebut memicu penumpukan sampah liar di beberapa sudut jalan.

"Permasalahan sampah tersebut memiliki dua solusi yaitu melalui hulu dan hilir. Dari hulu yaitu melalui para penghasil sampah (masyarakat) salah satu contohnya adalah terbentuknya Bank Sampah. Sedangkan dari hilir adalah melalui Pemkot dan DLH yaitu dengan melakukan pendampingan serta pembinaan bank sampah yang ada di Kota Yogyakarta ini," kata Maulia Fatimah dalam siaran pers, Jumat (14/6/2024).

Maka dengan itu adanya Bank Sampah di Kota Yogyakarta ini diharapkan dapat sangat membantu dalam pengelolaan sampah khususnya sampah anorganik. "Kesadaran Masyarakat juga menjadi poin penting dalam permasalahan pengurangan sampah ini. Kendalanya adalah masih banyak di kalangan masyarakat yang belum menyadari pentingnya keberadaan bank sampah dan masih enggan membiasakan diri untuk melakukan pemilahan sampah dalam kehidupan sehari-hari," katanya.