Senin 17 Jun 2024 00:42 WIB

Menag Kemukakan Berbagai Peningkatan Pelayanan pada Puncak Haji

Kemenag akan terus meningkatkan pelayanan penyelenggaraan haji.

Suasana jamaah melaksanakan wukuf di Arafah.
Foto: Republika
Suasana jamaah melaksanakan wukuf di Arafah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas dalam pidatonya kepada petugas haji saat melaksanakan wukuf di Arafah  memaparkan berbagai upaya yang dilakukan negara dalam meningkatkan pelayanan kepada jamaah calon haji Indonesia pada musim haji 2024 ini.

"Setiap tahun penyelenggaraan ibadah haji selalu dievaluasi, dengan hasil berupa perbaikan dilakukan konsisten dan terarah baik meliputi aspek manajemen, keuangan, kualitas pelayanan, akuntabilitas, dan pertanggungjawaban," kata Menag Yaqut dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga

Gus Men, sapaan akrabnya menyebutkan, berbagai upaya seperti percepatan keimigrasian melalui jalur cepat atau fast track di Embarkasi Jakarta, Solo, dan Surabaya guna memangkas antrean jamaah setibanya di Arab Saudi.

Selanjutnya, ia menyebut bimbingan manasik haji yang dilakukan secara variatif dan intensif, seperti dengan pola manasik sepanjang tahun, sapa jamaah, dan dilengkapi dengan media yang menarik dan kekinian.

"Katering jamaah haji bercitarasa Indonesia. Penggunaan bumbu masakan dan juru masak asal Indonesia. Selain untuk menjaga cita rasa khas kuliner Indonesia, ini berdampak meningkatkan ekspor Indonesia dan membangun ekosistem ekonomi haji yang prospektif," katanya.

Gus Men melanjutkan, pihaknya juga mengubah batik jamaah haji serta melengkapi pelayanan haji kali ini dengan layanan khusus jamaah lansia dan disabilitas yang ditingkatkan, hingga mampu melayani sebanyak 45.000 orang pada kategori tersebut.

Menurutnya, layanan haji pada tahun ini didasarkan pada semangat untuk menciptakan kemaslahatan bagi jamaah calon haji Indonesia, khususnya para lansia yang sesuai dengan tema Haji Ramah Lansia.

Setiap layanan dan rangkaian ibadah haji ditentukan dengan pertimbangan kaidah dar’ul mafasid muqoddam ala jalbil mashalih, di mana menghindarkan hal-hal yang tidak baik diutamakan, dibandingkan dengan mendapatkan kebaikan-kebaikan lainnya, serta mendengarkan pendapat para ulama Indonesia untuk memastikan semua tahapannya sesuai dengan syariat Islam.

"Semua langkah peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji ini dilakukan agar jamaah ibadah haji Indonesia dapat beribadah dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih atas komitmen dan kerja keras para petugas ibadah haji yang tak kenal lelah melayani para jamaah Indonesia," tutur Yaqut Cholil Qoumas.

Diketahui, pada tahun ini kuota jamaah haji Indonesia mengalami penambahan dari kuota asal 221.000 orang dan kemudian ditambah sebanyak 20.000 orang, sehingga total keseluruhan sebanyak 241.000 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement