Ahad 16 Jun 2024 15:14 WIB

PDIP Belum Tutup Kemungkinan Dukung Anies, Tapi Menolak Jika Dipasangkan dengan Sosok Ini

Anies menjadi salah satu nama yang diusulkan ke tingkat DPP PDIP.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Anies Baswedan berjabat tangan dengan Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas saat bersilaturahmi ke Kantor DPW PKB DKI Jakarta di Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Anies Baswedan berjabat tangan dengan Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas saat bersilaturahmi ke Kantor DPW PKB DKI Jakarta di Jakarta, Kamis (13/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anies Baswedan telah menyatakan kesediaan untuk menjadi calon gubernur (cagub) dalam Pilkada DKI Jakarta 2024. Hingga saat ini, setidaknya sudah ada tiga partai yang mengusulkan nama Anies untuk menjadi cagub DKI Jakarta, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Jakarta Pantas Nainggolan mengakui bahwa Anies menjadi salah satu nama yang diusulkan ke tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP untuk dijadikan cagub. Namun, hingga saat ini belum ada keputusan dari DPP PDIP terkait calon yang nantinya akan diusung. "Sekarang kan ranahnya sudah di DPP," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Ahad (16/6/2024).

Baca Juga

Pantas meyakini, DPP PDIP telah melakukan komunikasi dengan dua partai lain yang juga mengusulkan nama Anies. Komunikasi itu bisa saja sudah masuk dalam kombinasi pasangan yang akan diusung. Namun, ia tak memiliki kewenangan untuk menyampaikan komunikasi yang telah dilakukan. "Kami yakin komunikasi di tingkat pusat pasti terjadi lah. Pada waktunya nanti pusat yang akan memutuskan," ujar dia.

Namun, PDIP mengisyaratkan tidak akan mendukung Anies jika berpasangan dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. Pantas mengaku tidak bisa melarang jika nantinya Anies akan berpasangan dengan Kaesang. Namun, menurut dia, Jakarta saat ini butuh sosok yang berpengalaman, baik untuk gubernur dan wakil gubernur. "Seperti yang pernah saya sampaikan, untuk Jakarta ini perlu tokoh yang berpengalaman. Kalau Kaesang kan belum punya pengalaman apa-apa," kata dia.

Ia membandingkan Kaesang dengan Joko Widodo atau Jokowi yang pernah diusung oleh PDIP dalam Pilkada DKI Jakarta 2012. Ketika itu, PDIP mengusung ayah dari Kaesang karena memiliki pengalaman menjadi wali kota Solo. Walhasil, PDIP mengusung pasangan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2012. Tak lama memimpin Jakarta, karena kinerjanya dinilai bagus, akhirnya PDIP mengusung Jokowi untuk menjadi presiden pada Pemilu 2014.

"Nah, pengalaman seperti itu bisa juga menjadi pedoman bagi kita. Sementara Kaesang belum punya pengalaman apa-apa. Baru tiga hari langsung jadi Ketua Umum PSI," ujar Pantas.

Menurut dia, Kaesang belum punya rekam jejak yang layak untuk dinilai masyarakat. Sementara masyarakat butuh penilaian tentang orang yang akan mengusung amanat kedaulatan rakyat.

"Kita kan tidak bisa melarang orang lain berpasangan gitu kan, tapi ya harapan kita, pilkada ini betul-betul memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada Jakarta," ujar Pantas.

Ia menambahkan, partainya juga tak akan buru-buru untuk mengambil sikap dalam menentukan cagub yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta 2024. Meski nama Anies menjadi salah satu yang diusulkan ke DPP PDIP untuk menjadi cagub, hingga saat ini masih belum ada keputusan final.

"Kita lihat aja dulu. Kami enggak mau berandai-andai. Sambil jalan aja dulu. Ini kan masih sangat dinamis, karena sampai Agustus bisa saja terjadi apa-apa," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement