REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir (ICAN) mengungkapkan, Israel ternyata memiliki 90 hulu ledak nuklir. Negara penjajah itu pun kini meningkatkan belanja nuklirnya.
Dalam sebuah laporan yang meneliti pengeluaran untuk pengembangan nuklir, ICAN menemukan bahwa pendudukan Israel telah meningkatkan pengeluaran nuklirnya sebesar 2,4%, atau setara dengan 1,1 miliar dolar AS per tahun.
ICAN merilis jika belanja nuklir kolektif di seluruh dunia mencapai 13,4% atau 91,4 miliar dolar AS pada tahun lalu di seluruh dunia. Amerika Serikat berada di posisi pertama. Negeri pimpinan Joe Biden itu menghabiskan 51,5 miliar dolar untuk pengembangan nuklir. Belanja AS bahkan mencakup 80% dari pengeluaran nuklir kolektif di seluruh dunia seperti ditulis Al-Mayadeen, Senin (17/6/2024), dan dikutip Republika di Jakarta.
At the start of 2024, the 9 nuclear-armed states possessed an estimated 12 121 nuclear weapons. New numbers out now https://t.co/hwXGg3URBP
USA 5 044
Russia 5 580
UK 225
France 290
China 500
India172
Pakistan170
North Korea50
Israel 90#SIPRIYearbook pic.twitter.com/GEKbCl8vEd
— SIPRI (@SIPRIorg) June 16, 2024
Dalam sebuah pernyataan kepada Al-Mayadeen, Alicia Sanders-Zakre, Koordinator Kebijakan dan Penelitian di ICAN, mengulas ambiguitas Israel mengenai persenjataan nuklirnya.
Menurut Sanders-Zakre, di kalangan pakar nuklir internasional diketahui bahwa pendudukan Israel memiliki senjata nuklir. Menurut perkiraan ICAN, sebanyak 90 hulu ledak nuklir diidentifikasi sebagai milik Israel. Meski demikian, jumlah pastinya masih belum jelas karena kurangnya transparansi dan ketidakjelasan Tel Aviv mengenai kepemilikan senjata nuklir.
Mengenai laporan angka belanja nuklir Israel, ICAN berhasil menyimpulkan perkiraan tersebut dengan mengacu pada belanja militer pendudukan pada tahun 2023. Sebelumnya, ICAN mengklaim telah berdiskusi dengan para ahli Israel untuk mengalokasikan belanja militer sebenarnya [dengan mempertimbangkan belanja tambahan akibat perang di Gaza]. Perkiraan tersebut kemudian dialokasikan untuk pengeluaran nuklir Israel.
Sanders-Zakre juga mengungkapkan keprihatinannya mengenai ancaman Israel baru-baru ini untuk menggunakan senjata nuklir di Gaza.“Ada ancaman-ancaman yang sangat memprihatinkan yang semakin tersirat dan terus terang dibandingkan apa yang kita lihat pada tahun-tahun sebelumnya dari para ahli, pejabat, atau mantan pejabat Israel, oleh karena itu penting untuk mengutuk penggunaan senjata nuklir dan segera mengingatkan kita akan hal ini tentang pentingnya mematuhi Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir,” kata dia.
Pada akhir Mei, Sekretaris Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri Iran memperingatkan bahwa ancaman pejabat Israel untuk menggunakan senjata nuklir akan mengubah persamaan keamanan di Asia Barat karena akan mendorong negara lain untuk merevisi doktrin nuklir mereka.
Sikap Iran...