REPUBLIKA.CO.ID, MINA — Jamaah haji diwajibkan tahalul atau mencukur habis rambutnya alias gundul usai melontar Jumroh Aqobah di Mina. Jika tidak punya atau tak membawa mesin cukur, jamaah haji bisa bercukur di barbershop di sekitar Jamarat.
Untuk sekali cukur botak licin dikenakan tarif 30 riyal per kepala. Jika dirupiahkan tarifnya sekitar Rp 129 ribu.
Tomy Cahyo, jamaah asal Jawa Timur yang mencoba babershop di Jamarat menceritakan bagaimana mudahnya bercukur botak di Jamarat. Dia berkata, saat masuk ke ruangan cukur, pelanggan tidak akan menemukan gambar model rambut sebagaimana lazimnya sebuah barbershop. Di sini pelanggan tidak ada pilihan lain, selain model gundul.
Namun walau tidak ada pilihan model, pelanggan bisa meminta alat cukur yang baru. Pelanggan cukup mengatakan "new, please". Si tukang cukur langsung mengeluarkan pisau baru.
Tomy bercerita rambutnya dicukur gundul pegawai bernama Rizal yang pada musim haji seperti saat ini bisa menggundul seratus orang dalam sehari.
Pengalaman yang sama diceritakan jamaah asal Depok, Rohmat Hidayat. Jika Tomy membayar 30 riyal, Rohmat hanya dikenakan tarif 20 riyal."Saya seharusnya bayar 30 Riyal. Tapi saat saya bayar, dikembalikan 10 Riyal," kata Rohmat sembari memamerkan kepalanya yang botak licin tanpa rambut.
Rohmat memilih barbershop yang paling pojok yang mengarah ke terowongan King Fahd dekat Syisyah, Makkah. Barbershop ini memiliki dua lantai dan layanan barbershop berada di lantai dua.
Barbershop lainnya menempatkan layanannya di lantai satu. Ada 12 barbershop di jalur ini. Masing-masing barbershop menempatkan dua pegawai di depan toko yang bertugas menggaet jamaah haji laki-laki yang pulang dari melontar Aqobah di Jamarat.
Mereka berteriak menawarkan jasa. Tarifnya semua sama 30 Riyal. Barbershop di jalur ini melayani 24 jam dari 10 - 13 Dzulhijjah.
Menurut Rohmat dan Tomy, prosesnya mudah. Pelanggan yang membayar langsung mendapatkan kupon. Selanjutnya sisa menunggu giliran. Semuanya selesai hanya dalam waktu lima menit.