Rabu 19 Jun 2024 14:55 WIB

Bio Farma Fasilitasi Kesehatan Pekerja Cegah Migrain

Tren penyakit migrain di Bio Farma, prevalensinya meningkat hampir 3 kali lipat.

Red: Gita Amanda
Bio Farma mengatakan dalam perusahaannya menghadirkan fasilitas kesehatan kepada seluruh karyawannya.
Foto: biofarma.co.id
Bio Farma mengatakan dalam perusahaannya menghadirkan fasilitas kesehatan kepada seluruh karyawannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma dr Sri Harsi Teteki mengatakan dalam perusahaannya menghadirkan fasilitas kesehatan kepada seluruh karyawannya dan pencegahan terhadap kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja salah satunya migrain.

“Karena kami manufaktur jadi kami sangat aware bagaimana faktor kebisingan, faktor pencahayaan, juga lingkungan di dalam perusahaan misalnya dari udara dan debu yang memang jadi penyebab migrain tersebut, termasuk kelembaban dan temperatur,” kata Sri dalam webinar Bulan Kesadaran Migrain dan Nyeri Kepala yang diikuti di Jakarta, Rabu (19/5/2024).

Baca Juga

Ia pun melihat migrain terjadi karena ada faktor hormon, genetik, perubahan gen yang ada dan faktor pemicu lainnya seperti stres dan kelelahan. Faktor individu pencetus migrain juga berpengaruh terutama dalam ritme di pekerjaan mulai dari stres, makanan, dehidrasi, pola tidur, penyakit kronis dan sebagainya.

Dari 2016-2026 kasus migrain merangkak jauh ke atas, dan data dari WHO tahun 2021 menyebutkan migrain masuk dalam tiga besar kondisi neurologis yang paling umum di dunia yang memengaruhi 40 persen populasi atau 3,1 miliar orang. Gangguan kepala juga menduduki peringkat ketiga penyebab disabilitas dan adjusted life years atau jumlah tahun yang hilang akibat penyakit tertinggi di dunia setelah stroke dan demensia.