Senin 24 Jun 2024 14:56 WIB

Siapa Sebenarnya Pria Pemilik Teknologi Teleportasi Zaman Nabi Sulaiman?

Lelaki itu adalah ahli kitab yang hidup pada zaman Nabi Sulaiman.

Red: A.Syalaby Ichsan
Lukisan yang menggambarkan pertemuan antara Ratu Sheba dan Nabi Sulaiman
Foto:

sra Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW yang ditempuh dalam waktu semalam dari Masjidil Haram di  Makkah ke Masjidil Aqsho di Yerussalem. Kemudian Rasulullah melanjutkan perjalanan dari bumi menuju langit ke tujuh sampai Sidratul Muntaha.

Ustaz Bobby Herwibowo menjelaskan bahwa peristiwa Isra Miraj dapat lebih mudah di pahami pada zaman sekarang. Dalam sepuluh tahun belakangan ini peristiwa Isra Miraj hampir bisa dibuktikan secara ilmiah dengan teori relativitas. Sehingga peristiwa Isra Miraj tidak lagi menjadi hal yang aneh dan mudah untuk bisa dicerna akal.

"Berdasarkan teori tentang cahaya, kecepatan yang paling tinggi adalah kecepatan cahaya, cahaya dapat menempuh perjalanan 300 ribu kilometer dalam satu detik," kata Ustaz Bobby.

Ustaz lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini menjelaskan bahwa teknologi manusia bisa melakukan sesuatu yang menyerupai kecepatan cahaya. Misalnya ada dua orang sedang berada di New York dan Jakarta. Orang yang berada di Jakarta mengirim dokumen softcopy ke orang yang berada di New York. Dokumen softcopy dari Jakarta ini dalam hitungan detik sampai ke New York.

Sekitar 40 tahun yang lalu wujud komputer sangat besar, tapi dengan teknologi yang diciptakan manusia komputer bisa dibuat lebih kecil. Kemudian dibuat lebih kecil lagi menjadi laptop hingga sekarang menjadi sebuah gawai yang memiliki kemampuan seperti komputer. Sekarang gawai bisa mengirim file dengan cepat meski jaraknya sangat jauh.

Dia mengatakan, teknologi teleportasi itu diwujudkan lagi oleh Allah kepada manusia yang bertakwa. Dulu Rasulullah lebih dahsyat teleportasinya menembus tujuh lapis langit hingga ke Sidratul Muntaha, kemudian Rasulullah kembali lagi ke Bumi hanya dalam waktu kurang dari semalam. "Jadi secara ilmiah (peristiwa Isra Miraj) gampang untuk dicerna (akal) sekarang, kalau zaman dulu mungkin susah dicerna," jelasnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement