Senin 24 Jun 2024 16:01 WIB

Polemik AC Olimpiade Paris: Antara Hijau dan Sejuk, Mana yang Lebih Penting?

Sejumlah negara memutuskan bakal membawa AC sendiri untuk dipasang di kamar atlet.

Suasana kamar atlet di wisma atlet Olimpiade Paris 2024.
Foto: Anadolu Agency
Suasana kamar atlet di wisma atlet Olimpiade Paris 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paris sebagai tuan rumah Olimpiade 2024 bertekad menghadirkan perhelatan pesta olahraga yang ramah lingkungan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan energi listrik, termasuk untuk pendingin udara (AC).

Menurut laporan Badan Energi Internasional (IEA), penggunaan AC mengeluarkan emisi yang besar, jumlahnya sekitar satu miliar metrik ton karbon dioksida per tahun dari total 37 miliar metrik ton yang dikeluarkan di seluruh dunia.

Baca Juga

Untuk mendukung visi Olimpiade ramah lingkungan, Paris memilih menyediakan kipas angin di kamar wisma atlet, alih-alih menggunakan AC. Keputusan tersebut menuai kritik dari sejumlah negara peserta karena dapat mengganggu kenyamanan dan bisa berdampak bagi performa atlet.

Amerika Serikat (AS) dan kontingen dari negara lainnya akhirnya memutuskan akan membawa serta memasang AC sendiri di tempat para atletnya menginap. Paris mengeklaim apartemen di perkampungan atlet Olimpiade Paris 2024 diklaim telah dirancang menggunakan sistem pendingin dengan memanfaatkan energi panas bumi, yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi dibandingkan AC yang boros listrik.

Kebijakan Paris ini merupakan visi Walikota Paris Anne Hidalgo yang ingin menjadikan paris sebagai tuan rumah paling ramah lingkungan dalam sejarah Olimpiade modern. Anne Hidalgo diketahui merupakan pendukung gerakan inisiatif hijau. Hidalgo bahkan menantang banyak orang bahwa dirinya akan mandi di Sungai Seine pada Juli mendatang bahwa sungai tersebut telah dibersihkan dan aman untuk Olimpiade.

"Namun, atlet dari Inggris, Amerika, Australia, Italia, Norwegia, Jerman, Kanada, dan Brasil memilih untuk menggunakan unit AC mereka sendiri," demikian menurut The Washington Post seperti dikutip dari Telegraph, Senin (24/6/2024).

Kepala Eksekutif Olimpiade dan Paralimpiade AS Sarah Hirshland mengatakan, pertandingan Olimpiade sangat membutuhkan konsistensi performa atlet. “Dalam percakapan kami dengan para atlet, hal ini (pendingin udara) merupakan prioritas yang sangat tinggi dan sesuatu yang dirasakan para atlet sebagai komponen penting dalam menjaga performa mereka.”

Komite Olimpiade Australia bahkan telah melangkah lebih jauh dengan memasang AC di setiap ruangan untuk para atletnya. Berita ini muncul sebulan sebelum dimulainya pertandingan, yang akan berlangsung pada 26 Juli hingga 11 Agustus.

Terletak di tepi sungai di pinggiran utara Paris, Olympic Village akan menampung 14.250 atlet dan staf selama Olimpiade dan 9.000 atlet dan ofisial selama Paralimpiade.

Solideo, kelompok yang mengawasi pembangunan dan penyediaan fasilitas Olimpiade dan Paralimpiade, mengatakan bahwa bangunan tersebut dirancang untuk didinginkan oleh sungai. Desain ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon sebesar 45 persen di perkampungan atlet dibandingkan dengan sistem pendingin udara tradisional.

Setelah pertandingan, desa tersebut, yang membentang di pinggiran Saint Ouen, Saint Denis dan L’Ile Saint Denis, akan diubah menjadi lingkungan baru untuk 6.000 penduduk dan 6.000 karyawan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement