REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima hibah kolom high performance liquid chromatography (HPLC) dari Nacalai Tesque, Jepang. Setidaknya, terdapat 20 kolom HPLC yang diterima Fakultas Farmasi UGM.
Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof Satibi mengatakan, kolom HPLC ini sangat dibutuhkan tidak hanya oleh industri, namun juga perguruan tinggi. Pasalnya, kolom tersebut diperlukan untuk berbagai penelitian terkait dengan kefarmasian.
"Ini sangat diperlukan dalam riset-riset yang terkait dengan dunia kefarmasian. Tidak hanya obat, tapi juga kosmetik, herbal, dan lain sebagainya," kata Satibi dalam seremonial penyerahan hibah dari Nacalai Tesque di Gedung APSLC Fakultas Farmasi UGM, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (25/6/2024).
Satibi mengatakan bahwa pihaknya juga memiliki laboratorium terintegrasi yakni Laboratorium Advanced Pharmaceutical Sciences (APS). Dengan begitu, hibah kolom HPLC yang diberikan dapat mendukung kegiatan dan riset yang dilakukan yang terintegrasi dengan laboratorium APS.
"Sehingga ini sebuah kolaborasi yang luar biasa dalam rangka meningkatkan riset-riset yang kita lakukan," ucapnya.
Executive Director of Nacalai Tesque, Hashimoto mengatakan, kolom HPLC ini memudahkan pemisahan, mengidentifikasi maupun mengukur kandungan komponen dalam campuran larutan. Alat ini banyak digunakan di industri-industri farmasi, dan tentunya juga sangat diperlukan oleh dunia akademik kaitannya dengan farmasi.
Hal ini menjadikan pihaknya untuk bekerja sama dengan Fakultas Farmasi UGM. Meski, Hashimoto menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya semata-mata memberikan hibah kolom HPLC ini, namun yang utama yakni memberikan inovasi dan pengetahuan.
"Kita ini bukan memberikan produk, tapi inovasi dan ilmu pengetahuannya. Karena saya percaya kalau HPLC ini banyak yang menggunakan dan membutuhkan, tidak hanya mahasiswa, tapi dari luar (dunia akademik) pun juga menggunakan. Ini juga kesempatan baik untuk memperkenalkan perusahaan kita melalui HPLC ini," kata Hashimoto.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan SDM, Endang Lukitaningsih mengatakan, pihaknya sudah memiliki alat chromatography sebelumnya. Namun, dengan tambahan hibah dari Nacalai Tesque ini akan dapat menambah fungsi dan kegunaan dari alat tersebut untuk kebutuhan yang lebih besar.
"Pemanfaatan alatnya selama ini salah satunya untuk menguji kualitas obat generik agar sama dengan obat patennya. Dalam proses itu, kita sudah banyak obat dari industri yang diperiksakan ke kita untuk menguji kualitasnya," kata Endang.
Dijelaskan Endang, dukungan kolom HPLC dari Nacalai Tesque dapat memisahkan bahan-bahan atau kandungan komponen dalam campuran larutan yang memiliki sifat sangat berbeda. Diharapkan, melalui alat tersebut bisa melahirkan semakin banyak penelitian dan kemanfaatan di dunia farmasi.
"Ini support sekali dari Nacalai bisa memisahkan dari bahan-bahan yang sifatnya sangat berbeda banget. Mulai dari gula, bahan obat yang proteinnya besar, kemudian ada lemak juga bisa dianalisis dengan alat itu," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika